Marah Sampai Gebrak Meja, Maruarar Sirait: Mengerikan Birokrasi Kita Bos

Politik

Rabu, 30 Oktober 2024 | 20:00 WIB
Marah Sampai Gebrak Meja, Maruarar Sirait: Mengerikan Birokrasi Kita Bos
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) saat diumumkan menjadi menteri di Istana Negara. (Foto: Ist)

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait yang akrab disapa Ara terpantau marah-marah ke pegawainya dalam sebuah rapat internal pada beberapa waktu lalu. Kemarahan itu terjadi terkait lambatnya kinerja birokrasi di kementerian yang dipimpinnya.

rb-1

Pantauan FT News, Rabu (30/10), dari kanal YouTube Kementerian PKP, kemarahan ara itu sampai membuatnya menggebrak meja setelah mengetahui bahwa surat yang ia kirimkan kepada Jaksa Agung terkait aset lahan sitaan koruptor baru sampai setelah hampir sepekan ia tanda tangani.

Dalam sebuah rapat yang bertujuan mempersiapkan bahan untuk Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Selasa (29/10), Ara mempertanyakan mengenai status surat yang dikirimkan ke Jaksa Agung, ST Burhanuddin.

Baca Juga: Menteri Ara Renovasi Rumah Nenek Hasna, Tetangga Bernasib Sama Minta Kebijakan Yang Merata

rb-3

Tangkapan layar rapat Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman di mana Maruarar Sirait marah sampai menggebrak meja. (Foto: Ist)

Surat tersebut sudah dikirim sejak Selasa (22/10), sehari setelah Maruarar Sirait menjabat sebagai Menteri PKP. Akan tetapi ternyata surat tersebut baru tiba pada Senin (28/10).

“Pak Jaksa Agung ngomong sama saya, dia sudah cek, dia belum terima surat waktu saya ketemu di Magelang,” ungkap Maruarar Sirait saat rapat.

Atas hal itu, Maruarar Sirait mengaku merasa malu atas keterlambatan surat tersebut. Ia sangat menyesalkan lambannya birokrasi di kementeriannya yang membuatnya terlihat tidak profesional di mata Jaksa Agung.

Baca Juga: Menteri Maruarar Sirait Ingin Sulap Tanah Sitaan Kasus Korupsi Jadi Perumahan Rakyat, MAKI: Penegakan Hukum Tercapai...

“Diterimanya kapan bu? Saya tanda tangan suratnya kapan bu? Ngerti nggak bu? Pantes Jaksa Agung belum menerima. Mengerikan birokrasi kita bos. Mengerikan. Menteri tanda tangan tanggal 22, baru sampai tanggal 28. Ya bagaimana orang surat menteri aja begitu, pantes jika Jaksa Agung bilang begitu sama saya ‘Pak Ara mana, saya belum terima suratnya,” ucap Maruarar Sirait dengan nada kesal.

Kekesalan Maruarar Sirait yang tak tertahankan membuatnya sempat menggebrak meja sambil menyoroti lambatnya proses pengiriman surat antar lembaga negara. Ia mengaku tidak habis pikir bagaimana mungkin surat resmi dari seorang menteri bisa tertunda hingga enam hari sebelum akhirnya sampai ke tujuan.

Maruarar Sirait saat kampanye Pemilihan Presiden 2024. (Foto: Ist)



“Saya tuh menteri, tanggal 22 kirim surat, tanggal 28 baru sampai. Bagaimana Anda mau melayani publik kalau cara kerjanya begini, gitu loh,” ujarnya kesal.

Dalam video itu, Maruarar Sirait menawarkan untuk menggunakan dana pribadinya dalam rangka menunjang biaya operasional kementeriannya. Jika kendala yang dihadapi oleh kementerian terkait fasilitas atau kekurangan peralatan, maka ia siap menanggungnya dengan uang pribadi agar kinerja kementerian tidak terganggu.

“Saya nggak keberatan ngeluarin duit pribadi untuk kepentingan bagaimana organisasi ini, pak. Kalau bapak ada kekurangan peralatan, biar saya beliin pakai uang pribadi saya, nggak apa-apa. Negara ini sudah terlalu baik buat saya,” tuturnya.

Maruarar Sirait menambahkan bahwa dirinya siap memberikan dukungan penuh jika ada kebutuhan tambahan sekretaris atau fasilitas lainnya yang diperlukan untuk memperbaiki kinerjanya.

“Kalau hambatannya di fasilitas, nggak ada duit, ya pakai duit. Kan saya nggak korupsi, pakai uang pribadi saya untuk kepentingan negara, di mana sih salahnya? Nggak apa-apa menurut saya,” tandasnya.

Tag Maruarar Sirait Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Gebrak Meja

Terkini