Marak Fenomena 'No Viral No Justice', Kompolnas Semprot Kepolisian: Kita Dibayar Pakai Uang Rakyat

Hukum

Kamis, 19 Desember 2024 | 07:00 WIB
Marak Fenomena 'No Viral No Justice', Kompolnas Semprot Kepolisian: Kita Dibayar Pakai Uang Rakyat
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Irjen (Purn) Arief Wicaksono dan ilustrasi viral (Kolase: Ilham Sigit Pratama / ftnews.co.id dan pixabay)

Maraknya fenomena No Viral No Justice di kalangan kepolisian turut menjadi perhatian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas)

rb-1

Fenomena tersebut banyak muncul belakangan ini, dimana sebuah kasus baru mendapatkan perhatian polisi, setelah foto atau videonya viral di media sosial.

Yang terbaru adalah kasus penganiayaan yang dilakukan anak bos toko roti, George Sugama Halim terhadap salah satu karyawannya, Dwi Ayu Darmawati.

Baca Juga: Besok! Kompolnas Ungkap Kasus Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan

rb-3

Kasus tersebut terjadi pada Oktober 2024. Korban telah melapor ke Polres Jakarta Timur sehari setelah dianiaya pelaku.

Namun polisi baru menangkap George Senin (16/12/2024) setelah video peristiwa penganiayaan itu tersebar di media sosial dan menjadi viral.

Menanggapi hal itu, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Irjen (Purn) Arief Wicaksono mengungkap pernah menegur langsung ke Kapolres Jakarta Timur (Jaktim), Kombes Nicolas Ary Lilipaly terkait lambatnya penanganan kasus George Sugama Halim.

Baca Juga: Dua Bulan Berlalu, Kasus Pembunuhan ASN Iwan Buda Paulus Belum Terungkap

Kepada Arief, Kombes Nicolas juga beralasan lambannya penanganan kasus ini karena saksi Cika, rekan kerja Dwi Ayu, enggan diperiksa turut membakar emosi mantan Jenderal Bintang 2 itu.

Alasan ini juga diungkapkan Nicolas dalam Rapat Dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Selasa (17/12/2024) lalu.

Kepada Nicolas, Arief mengatakan wajar bagi Cika untuk tidak memenuhi panggilan polisi. Sebab hal ini bisa membahayakan kariernya di toko roti yang berlokasi di Cakung, Penggilingan, Jakarta Timur tersebut.

"Mereka bilang, 'izin pak, dia (Cika) ingin kami ambil keterangan sebagai saksi takut'. Ya itu masuk akal, karena menyangkut hidup mati sebagai karyawan di sana," ujar Arief mengumbar percakapannya dengan Nicolas, kepada FTNews, Rabu (18/12/2024).

Menurut Arief, Polres Metro Jaktim tidak usah terlalu bergantung pada saksi jika menemui hambatan yang berkaitan dengan hajat hidup masyarakat.

Arief menegur Nicolas bahwa Polres Jaktim harus langsung sigap melayani masyarakat di saat alat bukti foto, video dan hasil visum sudah terpampang nyata, sehingga cukup layak untuk segera melakukan penangkapan.

George Sugama Halim saat ditangkap polisi di Kota Sukabumi, Senin (16/12/2024) (Instagram)

"'Gak usah ragu-ragu, kalau memang bukti sudah cukup terpenuhi, ya langsung laksanakan (penangkapan)," ucap Arief.

Arief pun menekankan kepada Polres Jaktim untuk lebih sigap melayani masyarakat, terlebih anggota kepolisian digaji dengan pajak rakyat.

"Saya memang selama menjabat ada kurang dan ada lebihnya, kita ini dibayar pakai uang rakyat. Anda juga bayar pajak," pungkasnya. (ILHAM SIGIT PRATAMA)

Tag Kompolnas Komisi Kepolisian Nasional No Viral No Justice

Terkini