Masuki Babak Penyisihan, Freestyle Chess G.O.A.T Challenge Tak Henti Beri Kejutan!
Olahraga

FTNews - Para peserta Freestyle Chess G.O.A.T Challenge bermain dengan format klasik setelah dua hari bermain dengan format cepat pada Minggu (11/2). Kali ini, kedelapan peserta akan memasuki babak dengan sistem gugur atau knockout.
Dalam babak ini, mereka akan bermain sebanyak dua kali. Jika hasilnya masih seri, maka akan lanjut bermain dua permainan dengan format cepat, lalu dua format kilat, dan satu permainan format Armageddon.
Babak Sesungguhnya Dimulai
Baca Juga: Makna Maskot Bacuya Piala Dunia U-17 2023
Kali ini, sang juara dunia, GM Ding Liren, harus menghadapi pemuda asal Uzbekistan, GM Nodirbek Abdusattorov yang sedang bersinar. Di format cepat, Nodirbek menduduki peringkat satu tanpa mengalami kekalahan dalam tujuh pertandingan.
Di samping itu, Ding Liren harus menelan enam kekalahan dan satu remis. Ini tentu bukan permainan terbaik Ding Liren sebagai juara dunia.
Dalam permainan pertama melawan Nodirbek, Ding Liren sudah merasa tekanan dari buah putih sejak langkah kedua. Di tengah pertandingan, para pemain dapat mengutarakan pemikiran mereka terkait permainan di sebuah bilik pengakuan untuk didengarkan oleh para penonton.
Baca Juga: Bekuk Portugal 0-1, Swiss Raih Kemenangan Perdana
“Pembukaan permainan tidak berlangsung sangat baik untuk saya. Saya merasa langkah kedua adalah sebuah kesalahan,†ungkap Ding Liren di bilik pengakuan.
GM Levon Aronian melakukan "pengakuan" di bilik pengakuan. Foto: Chess.com/Maria Emelianova
Ternyata benar, Nodirbek yang sedang naik daun dapat mengalahkan sang juara dunia di format waktu klasik. Ding sekali lagi harus menelan kekalahan setelah bermain dengan buruk di format cepat sebelumnya.
Tidak hanya Ding Liren, pemegang rating format klasik tertinggi, GM Magnus Carlsen, harus mengalami kekalahan melawan pemuda asal Prancis, GM Alireza Firoujza. Mirip seperti Ding Liren, Magnus merasa posisinya sudah tidak menguntungkannya sejak awal permainan.
“Langkah (ketiga) itu lebih ke tindakan putus asa dibandingkan tindakan lainnya karena saya tidak menyukai posisi saya!†ungkap Magnus di dalam bilik pengakuan.
Alireza bermain sangat gemilang dan berhasil memanfaatkan kelemahan dari posisi Magnus. Ia pun akhirnya dapat memenangkan pertandingannya melawan Magnus.
GM Fabiano Caruana harus berhadapan salah satu bintang muda asal India, yaitu GM Gukesh Dommaraju. Meskipun memiliki potensi yang sangat besar, namun Gukehs belum dapat mengalahkan Fabiano setelah dua pertemuan.
Fabiano unggul 1-0 melawan Gukesh dan ia harus dapat mempertahankan keunggulannya dengan memenangkan atau remiskan pertandingan besok.
Pemuda asal Jerman, GM Vincent Keymer, harus berhadapan dengan GM Levon Aronian. Namun, pertandingan harus berjalan secara alot dan berakhir dengan remis.
Pada hari Senin (12/2) waktu setempat, mereka akan bermain satu pertandingan lagi untuk menentukan siapa yang akan meluncur ke babak semifinal. Apakah Ding Liren dapat menemukan performanya kembali?