Melongok Makam Si Pitung Pahlawan Legendaris Betawi: Nyempil di Antara Jalan Raya dan Perkantoran

Sosok Si Pitung begitu melegenda dan memiliki pengaruh besar pada Jakarta tempo dulu, terutama pada masa kolonial Belanda.

Si Pitung identik dengan pahlawan Betawi, yang membela rakyat miskin dari penjajah Belanda.

Mengutip buku Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi ditulis oleh Windoro Adi, Si Pitung lahir di Pos Pengumben, Sukabumi Ilir, Rawa Belong, Jakarta Barat pada 1864.

Baca Juga: Lagi, Pria Tewas Diduga Depresi Ditabrak Kereta

Pitung dibesarkan pendidikan agama Islam kental di sebuah pondok pesantren Hadji Naipin, sehingga pandai mengaji dan memiliki kepribadian yang baik.

Bukan hanya belajar ilmu agama dari Hadji Naipin, Pitung juga belajar ilmu bela diri yaitu silat yang diberi nama Cimande Sera.

Di balik perbuatan heroiknya, tak banyak yang tahu dimana makam Si Pitung. Ternyata letaknya tak jauh dari tempat kelahirannya.

Baca Juga: Polisi Masih Cari Identitas Pengendara yang Acungkan Senpi ke Pemotor di Kebayoran Lama

Makam Si Pitung terletak di Jl. Raya Kebayoran Lama No.7, RT.1/RW.1, Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat.

Uniknya, makam Si Pitung berada di depan kantor PT. Telkom, kantor tersebut aktif selama 24 jam.

Letaknya ada di sebelah kiri dari gerbang utama gedung tersebut. Jika dilihat dari jalan raya, mungkin tak ada yang menyangka kalau di lokasi itu ada sebuah makam.

Lahan yang ditempati makam Si Pitung tak luas, hanya sekitar 4 x 5 meter. Posisinya seakan terdesak antara jalan raya dan gedung perkantoran.

Berdasarkan penelusuran, salah satu anggota satuan pengamanan (satpam) berjaga di kantor PT Telkom menyebut, makam Si Pitung masih banyak masyarakat Betawi datang berziarah.

Selain makam, Si Pitung memiliki rumah peninggalan ikonik yang ada di Museum Kebaharian.

Salah satu adegan film Si Pitung (YouTube)

Rumah Si Pitung terletak di Marunda, Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta Utara. Rumah ini menjadi bangunan cagar budaya yang berada di kawasan Museum Kebaharian, yang beralamat di Jalan Kampung Marunda Pulo.

Rumah ini menjadi cagar budaya sesuai Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor CB.11/1/12/1972 tanggal 10 Januari 1972 tentang Penetapan Bangunan-Bangunan Bersejarah dan Monumen di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Sebagai salah satu cagar budaya, rumah ini bisa dikunjungi oleh wisatawan untuk lebih mengenal budaya bangsa.

Wisatawan dapat berkunjung pada hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 08.00 sampai 15.00 WIB. Sementara setiap Senin museum ini akan tutup.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion sempat berkunjung ke rumah Si Pitung berada di kawasan Cilincing.

Ia menekankan untuk menjaga dan melestarikan bangunan cagar budaya tersebut.

"Kami melihat rumah Si Pitung dan kita tahu semua bahwa Si Pitung seorang tokoh Betawi yang mempunyai peran besar dan andil besar dalam konteks kebudayaan maupun kemerdekaan pada masa lalu," kata Gidion dikutip Antara, Senin (2/12/2024).

Dia mengatakan, Si Pitung merupakan tokoh Betawi yang paling disegani oleh tentara Hindia Belanda tempo dulu.

"Hari ini juga saya mengetahui bahwa tokoh Si Pitung adalah seorang sosok dari Ahmad Niti Kusuma," tambah Gidion.