Membelot Jadi Tentara Bayaran Rusia, Eks Marinir Satria Kumbara Digaji Rp41 Juta per Bulan, Bonus Rp74 Juta!
Nasional

Mantan personel Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Sersan Dua Satria Arta Kumbara, telah melanggar sumpah prajurit dan memilih jalur tentara bayaran.
Ia terkonfirmasi bergabung dalam pasukan kombatan asing yang mendukung kekuatan militer Federasi Rusia di wilayah konflik Donetsk, Ukraina.
Status tersebut menempatkan Satria dalam posisi nonresmi sebagai kombatan asing alias tentara bayaran Moskow.
Baca Juga: Rusia Berencana Bangun Pabrik Buldoser di Indonesia
STATUS ADMINISTRATIF PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT
TNI Angkatan Laut menindak tegas. Satria telah dinyatakan desersi dan diberhentikan secara tidak hormat dari institusi militer pada tahun 2023. Dengan demikian, status aktifnya sebagai prajurit resmi telah dicabut sebelum keberangkatan ke zona operasi Rusia.
Selain itu, Pemerintah Republik Indonesia secara resmi mencabut kewarganegaraannya, karena keterlibatannya dalam konflik bersenjata asing bertentangan dengan Undang-Undang Kewarganegaraan.
Baca Juga: Buang Paspor, WNA di Bali Dibawa ke Pengadilan
KOMPENSASI FINANSIAL TINGKAT OPERASIONAL TINGGI
Satria Arta Kumbara menerima kompensasi sebesar ₽240.000 (Rp41 juta) per bulan sebagai gaji pokok dari pemerintah Rusia. Selain itu, bonus awal kontrak sebesar ₽400.000 (Rp74 juta) dikucurkan saat penandatanganan kesepakatan perekrutan.
KAMPANYE GLOBAL MOSKOW REKRUTMEN INTERNASIONAL TENTARA BAYARAN
Rusia tidak hanya mengandalkan warga negaranya. Sejak 2023, Moskow secara aktif membentuk pasukan kombatan asing lintas negara, menawarkan gaji dan insentif tinggi untuk merekrut personel tempur dari berbagai kawasan — mulai dari Kuba hingga Asia Tengah. Tujuannya jelas: meningkatkan kapasitas tempur tanpa keterlibatan langsung angkatan reguler.
Berikut daftar skema kompensasi untuk prajurit asing yang direkrut oleh otoritas Rusia:
Kuba
Gaji: USD2.000.
Bonus: USD1.000–USD1.500 + tawaran kewarganegaraan Rusia.
Suriah (Batalion Cascade)
Gaji: USD2.600.
Bonus: Subsidi keluarga USD2.100 per semester.
Asia Tengah
Gaji: USD2.200–USD2.400.
Bonus: USD3.200 + izin tinggal.
Tiongkok
Gaji: USD2.200.
Bonus: Pengurusan paspor layanan + visa keluarga.
Data dihimpun melalui dokumen resmi pendaftaran, pernyataan pejabat daerah, dan hasil investigasi berbagai lembaga media global.
KEUNTUNGAN KOMBO: KONTRAK, IZIN TINGGAL, KEWARGANEGARAAN
Mayoritas rekrutan asing tertarik pada skema “three-in-one”: kontrak tempur, izin tinggal permanen, dan paspor Rusia dalam rentang waktu 6–12 bulan.
Namun, masuk ke jalur pasukan bayaran tak semudah mendaftar online. Calon personel biasanya harus membayar “biaya administrasi” sebesar USD3.500 kepada perantara alias broker militer, agar diterbangkan ke pusat pelatihan utama di Tula, Rusia Tengah.
OPERASI LUAR NEGERI: WAGNER GROUP DAN REDUT
Rusia juga mengerahkan kekuatan melalui jaringan Private Military Company (PMC) seperti Wagner Group dan Redut. Perusahaan-perusahaan ini aktif di kawasan berisiko tinggi seperti Afrika dan Suriah, menawarkan gaji USD4.000 dan insentif berbasis hasil eksploitasi tambang.
Sementara itu, pada 31 Juli 2024, Presiden Vladimir Putin mengeluarkan dekrit khusus, yang secara resmi menggandakan bonus sukarelawan militer menjadi ₽400.000 (USD4.650). Kepala daerah diperintahkan untuk menyamai atau melampaui besaran bonus tersebut, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap kekuatan tempur negara.
PMC seperti Wagner dan Redut menawarkan kontrak 3–6 bulan dengan gaji bulanan USD1.800–USD2.200, sedikit lebih tinggi dari skema standar Kementerian Pertahanan Rusia, sebagai strategi menarik veteran berspesialisasi tinggi.
SKEMA BAYARAN DI LUAR NEGERI: DOLAR TUNAI DAN SISTEM BAYANGAN
PMC yang beroperasi di luar Rusia lebih memilih melakukan pembayaran dalam dolar tunai. Ini dilakukan untuk menghindari risiko fluktuasi nilai rubel dan sanksi sistem perbankan Barat.
Laporan RAND Corporation dan The Moscow Times menyebutkan, mantan tentara bayaran Wagner di Afrika masih menerima kompensasi USD3.000–USD5.000 per bulan secara konsisten.