Metropolitan

Mendagri Ungkap Kenapa Banjir Sumatera Tak Ditetapkan Bencana Nasional, Ini Alasannya

02 Desember 2025 | 14:13 WIB
Mendagri Ungkap Kenapa Banjir Sumatera Tak Ditetapkan Bencana Nasional, Ini Alasannya
Warga Aceh Tenggara korban bencana banjir. [Youtube]

Mendagri Tito Karnavian memberikan penjelasan kenapa banjir Sumatera tak ditetapkan statusnya jadi bencana nasional.

rb-1

Ia mengatakan yang terpenting adalah aksi pemerintah dalam membantu korban banjir Sumatera, bukan hanya status.

"Yang penting itu sebetulnya adalah aksinya. Bukan statusnya, aksinya. Aksinya untuk kita melakukan mobilisasi semua kekuatan yang ada, baik provinsi, kawasan provinsi sampai tingkat nasional," katanya dalam keterangan dikutip FT News, Selasa (2/12/2025).

Baca Juga: Amankan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Polda Sumut Kerahkan 12 Ribu Personel dan Siapkan 167 Pospam

rb-3

Tito seluruh jajaran pemerintah dari pusat hingga daerah ikut turun bergerak membantu korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Mendagri Tito Karnavian. [Istimewa]Mendagri Tito Karnavian. [Istimewa]"Artinya apa? Sudah terjadi mobilisasi nasional. Penanganannya skala nasional," ungkapnya.

Meskipun itu belum ditetapkan sebagai bencana nasional, daerah nasional, tapi perlakuannya kita sudah maksimal seperti kita menangani nasional di tingkat tiga provinsi itu," tandas Tito.

Baca Juga: Terima B1-KWK dari Hanura, Edy Rahmayadi: Jadi Tambahan Semangat

Menurut Tito status bencana nasional bisa menimbulkan kerugian bagi Indonesia. Sehingga orang yang mau datang ke Tanah Air mungkin akan membatalkan.

"Itu kerugian dari kita," ujarnya.

Korban bencana banjir Sumatera yang melanda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, terus bertambah

Dilihat dari rekapitulasi data bencana di laman BNPB, pada 2 Desember 2025 pukul 10:00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 631 korban jiwa, 472 orang hilang.

Banjir melanda Sumatera Barat. [Istimewa]Banjir melanda Sumatera Barat. [Istimewa]BNPB juga mencatat 2.600 orang luka-luka, dengan 3,2 juta orang terdampak dan 1 juta mengungsi akibat banjir dan longsor di Sumatera.

Adapun rincian per Provinsi yakni Sumatera Utara: 293 korban jiwa, 154 hilang, Sumatera Barat: 165 korban jiwa, 114 hilang, Aceh: 173 korban jiwa, 204 hilang.

Data BNPB terus diperbarui karena laporan tambahan dari lapangan; angka sebelumnya pada 1 Desember menunjukkan 604 jiwa meninggal dan 464 hilang secara total.

Kerusakan mencakup 3.500 rumah rusak berat, 4.100 rusak sedang, serta 271 jembatan dan 282 fasilitas pendidikan rusak.

Tag Tito Karnavian Bencana Sumut Aceh Sumbar Sumatera Banjir