Mengapa Hamas Gaza Bisa Kalahkan Israel?

Politik

Kamis, 16 Januari 2025 | 23:07 WIB
Mengapa Hamas Gaza Bisa Kalahkan Israel?
(Twitter / X)

Gerakan perlawanan Palestina Hamas dan Israel telah sepakat melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

rb-1

Gencatan senjata antara Palestina Hamas dan Israel mulai berlaku pada 19 Januari 2025 dan berlangsung tiga tahap.

Tahap Pertama

Baca Juga: Komisi I DPR RI Sambut Baik Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia: Ini Rencana Mulia Presiden Prabowo

rb-3

Tahap Pertama perjanjian akan berlangsung selama 42 hari dengan meliputi gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari daerah padat penduduk Gaza, pengembalian jenazah sandera yang tersisa dan pembebasan sandera yang ditahan Hamas dengan imbalan tahanan Palestina, pengembalian warga Palestina yang mengungsi ke lingkungan mereka di semua wilayah Gaza, serta memfasilitasi evakuasi orang-orang sakit dan terluka dari daerah kantong tersebut.

Negosiasi

Negosiasi untuk tahap kedua dan ketiga akan dimulai pada tahap pertama.

Baca Juga: Diduga akan Serang Iran? Angkatan Udara Israel dan AS Latihan Bersama
Demonstrasi mendukung Palestina di Victoria, Canada. (Twitter / X)

Hamas Bebaskan Sandera

Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel selama tahap pertama, menurut Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Israel Bebaskan Tahanan Palestina

Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina sebagai balasannya, kata Presiden AS Joe Biden, seraya menambahkan bahwa semua sandera AS akan dipulangkan ke rumah mereka.

Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Mesir, Qatar dan Amerika Serikat bersikeras bahwa tahap ini melihat lonjakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan ratusan truk diizinkan masuk setiap hari, dan membangun kembali fasilitas medis dan bangunan perumahan di daerah kantong tersebut.

Demonstrasi mendukung Palestina di Victoria, Kanada. (Twitter / X)

Tahap Kedua

Tahap kedua adalah penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan penghentian perang secara permanen. Para sandera yang masih hidup, termasuk tentara Israel laki-laki, akan dibebaskan.

Tahap Ketiga

Tahap ketiga dan terakhir akan melibatkan rekonstruksi Gaza.

Hentikan Perang Sementara

Gencatan senjata pada dasarnya akan menghentikan perang sementara ketentuannya dilaksanakan.

Negara Penengah

Negara-negara penengah, yakni Mesir, Qatar dan Amerika Serikat akan menjamin penerapan persyaratan tersebut di ketiga tahap, negara-negara sepakat untuk membentuk mekanisme pemantauan di Kairo.

Pernyataan Presiden Israel

Presiden Israel Isaac Herzog menyebut perjanjian itu sebagai langkah yang diperlukan dan tepat.

Pernyataan Perdana Menteri Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Presiden terpilih AS Donald Trump atas bantuannya dalam memajukan pembebasan para sandera melalui telepon.

Pemimpin Hamas

Pemimpin Hamas di Jalur Gaza dan pemimpin kelompok negosiasi gerakan tersebut, Khalil al-Hayya, mengucapkan selamat kepada penduduk daerah kantong itu atas perjanjian gencatan senjata, tetapi berjanji bahwa konflik dengan Israel akan terus berlanjut. Ia juga berterima kasih kepada Rusia, Cina, Turki, dan negara-negara lain atas dukungan mereka terhadap rakyat Palestina selama perjuangan mereka melawan Israel.

Tonggak Penting

Sebuah pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegram Hamas menyebut perjanjian itu sebagai tonggak penting dalam perjalanan mencapai tujuan pembebasan rakyat Palestina.

Mewujudkan kesepakatan

Pertemuan kabinet keamanan Israel untuk mengumumkan kesepakatan gencatan senjata dijadwalkan pada pagi hari tanggal 16 Januari, kantor berita pemerintah Israel Kan melaporkan.

Kesepakatan di Kairo

Pertemuan untuk menerapkan kesepakatan itu akan diadakan di Kairo pada tanggal 16 Januari, seorang pejabat senior AS menjelaskan.

Reaksi Masyarakat Dunia

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik kesepakatan Hamas Palestina dan Israel dengan mengatakan bahwa organisasi internasional siap mendukung pelaksanaannya dan peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada penduduk Jalur Gaza.

Presiden Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memuji kesepakatan Palestina Hamas dan Israel dan menyatakan harapan bahwa kesepakatan itu akan membawa kebaikan bagi kawasan tersebut.

Erdogan menambahkan, Turki akan mengerahkan sumber dayanya untuk membangun kembali daerah kantong Palestina dan membantu rakyatnya.

Kementerian Luar Negeri Turki

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan perjanjian itu harus dibuat permanen.

Kementerian Luar Negeri Yordania

Kementerian Luar Negeri Yordania menyerukan pengambilan langkah-langkah untuk membangun kembali Jalur Gaza.

Perdana Menteri Inggris

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut pengamanan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Israel dan Palestina sebagai prioritas bagi masyarakat dunia.

Presiden Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kesepakatan itu melegakan penduduk Gaza. Ia juga mendesak penyelesaian konflik secara diplomatik.

Komjen Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB

Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Philippe Lazzarini, memohon agar bantuan kemanusiaan segera dikirimkan ke Jalur Gaza.

Sekjen Liga Arab

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul al-Gheit menyambut baik perjanjian gencatan senjata di Gaza dan menekankan bahwa daerah kantong itu harus menyaksikan pengiriman bantuan sebanyak mungkin tanpa hambatan.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bahwa jumlah bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza diperkirakan akan meningkat hingga 500 truk per hari.

Sumber: Tass

Tag Israel Palestina Gaza Hamas Palestina-Israel hamas gencatan senjata israel gencatan senjata

Terkini