Mengejutkan, Malaysia Jadi Raja Baru Pasar Mobil ASEAN 2025, Salip Indonesia
Peta persaingan industri otomotif di kawasan Asia Tenggara kembali mengalami perubahan. Data penjualan terbaru menunjukkan Malaysia kembali mengungguli Indonesia dalam penjualan mobil sepanjang 2025, menandai pergeseran dominasi pasar otomotif di ASEAN.
Hingga periode Januari–November 2025, penjualan mobil di Malaysia tercatat lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
Capaian tersebut memperpanjang tren keunggulan Malaysia dalam beberapa bulan terakhir, sekaligus membuka peluang bagi negeri jiran untuk mengakhiri tahun sebagai pasar mobil terbesar di kawasan.
Baca Juga: Kenalan dengan Curtiss Bespoke, Motor Listrik Super Eksklusif yang Harganya Sentuh Angka Miliaran
Faktor Pendorong Kenaikan Penjualan Mobil Malaysia
Lonjakan penjualan di Malaysia tidak lepas dari kuatnya kontribusi merek nasional. Model-model produksi lokal seperti kendaraan kompak dan mobil berbiaya rendah (low cost car) menjadi tulang punggung pasar.
Baca Juga: Gelar Kontes Mobil HUT ke-76 Bhayangkara
Hal ini didukung oleh harga yang kompetitif dan minat konsumen domestik yang stabil.
Di sisi lain, pasar otomotif Indonesia masih menghadapi tekanan akibat pelemahan daya beli serta penyesuaian target penjualan nasional.
Kondisi ini diperkuat dengan revisi target industri otomotif Indonesia yang diturunkan dari proyeksi awal. Sementara itu, Malaysia relatif mampu menjaga ritme penjualan meski tanpa perubahan signifikan pada target tahunan.
Selisih penjualan yang tipis menunjukkan persaingan yang kian ketat di antara dua negara dengan pasar otomotif terbesar di ASEAN.
Penjualan Mobil Indonesia 2025 Kalah Dari Malaysia
Tantangan dan Prospek Pasar Otomotif Indonesia
Perubahan tren ini menjadi sinyal penting bagi industri otomotif Indonesia. Sebagai pasar dengan basis konsumen besar, Indonesia tetap memiliki potensi jangka panjang.
Namun, negara ini membutuhkan stimulus dan strategi pasar yang lebih adaptif untuk menjaga daya saing di tengah dinamika regional.
Dengan sisa waktu menuju akhir tahun, posisi puncak pasar mobil ASEAN kini semakin terbuka untuk diperebutkan. Perkembangan ini sekaligus mencerminkan perubahan preferensi konsumen dan tantangan industri otomotif di kawasan yang terus berkembang.