Mengenal Apa Itu DeepSeek, Model Kecerdasan Buatan China yang Bikin Gempar Amerika
Beberapa waktu belakangan sebuah model kecerdasan buatan China bernama DeepSeek AI tengah menjadi pusat perhatian dunia teknologi.
Betapa tidak, perangkat tersebut diklaim memiliki model open-source yang disebut mampu menyaingi OpenAI.
Bahkan kehadiran DeepSeek juga sempat membuat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump gelisah.
Baca Juga: DeepSeek Luncurkan AI Bikin Gambar Janus Pro 7B, Diklaim Lebih Canggih dari OpenAI
Apakah itu DeepSeek dan bagaimana pengaruhnya di dunia teknologi?
Berdasarkan beberapa sumber yang telah dihimpun FT News, DeepSeek AI merupakan inovasi baru dalam penalaran matematis, efisiensi kode, dan biaya operasional rendah.
DeepSeek AI sebuah model kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh laboratorium independen asal China dengan tujuan menghadirkan solusi AI yang lebih efisien dan terbuka.
Baca Juga: Canggih! China Uji Coba Taksi Terbang Listrik di Dubai
DeepSeek AI lahir dari divisi pembelajaran mendalam Fire-Flyer, yang sebelumnya berfokus pada analisis data keuangan kuantitatif.
Pada tahun 2023, laboratorium ini memutuskan untuk mengalihkan fokusnya ke pengembangan AI dengan meluncurkan model open-source pertama mereka, DeepSeek-R1.
Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, mendirikan laboratorium ini dengan filosofi mengutamakan inovasi ilmiah dibandingkan keuntungan finansial jangka pendek.
Tidak seperti perusahaan AI lainnya di China, DeepSeek beroperasi secara independen tanpa dukungan raksasa teknologi seperti Baidu atau Alibaba. Filosofi ini memungkinkan DeepSeek untuk berfokus pada kolaborasi akademik dan penelitian mandiri.
Kini, DeepSeek telah menjadi salah satu pesaing utama dalam industri AI global, bersaing dengan raksasa seperti OpenAI dan Google.
Model DeepSeek-R1 dirancang untuk melampaui standar dalam tugas-tugas kritis seperti pemrograman dan analisis data, menjadikannya salah satu model AI yang paling inovatif di pasar saat ini.
Namun, di balik kecanggihan tersebut, terdapat kerentanan keamanan yang berpotensi disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Berdasarkan penelitian terbaru, pola injeksi cepat bisa digunakan untuk mengeksploitasi DeepSeek AI.
Dan kabarnya, cara kerja ini memungkinkan pengambilalihan akun sang pengguna. Masalah ini memicu kekhawatiran terkait privasi dan keamanan data, terutama di tengah popularitas DeepSeek yang terus meningkat.
Perbedaan DeepSeek AI dan ChatGPT
ChatGPT, yang dikembangkan oleh OpenAI, dikenal unggul dalam interaksi berbasis teks, menawarkan kemampuan komunikasi yang canggih dan respons cepat. Ini menjadikannya populer di berbagai sektor seperti layanan pelanggan, pemasaran, dan pendidikan.
Di sisi lain, DeepSeek AI menggunakan model open-source DeepSeek yang menonjol dalam analisis data dan pemrograman.
DeepSeek lebih mengedepankan efisiensi biaya dan penggunaan sumber daya komputasi yang lebih rendah dibandingkan dengan ChatGPT, serta menawarkan akses terbuka yang memungkinkan pengembang untuk memodifikasi dan mengadaptasi model sesuai kebutuhan mereka.
Dalam hal performa, DeepSeek mencatatkan skor 92% dalam penalaran logis, mengungguli ChatGPT yang mendapatkan 89% pada pengujian serupa. Meskipun keduanya memiliki keunggulan masing-masing, DeepSeek lebih fokus pada aplikasi teknis dan analisis data besar, menjadikannya pilihan utama untuk sektor riset ilmiah dan bisnis.
Sementara itu, ChatGPT lebih cocok untuk aplikasi komunikasi sehari-hari berkat kemampuannya dalam menghasilkan teks kreatif dan respons yang alami. Dengan demikian, pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan spesifik pengguna, apakah mereka memerlukan interaksi berbasis teks atau analisis data mendalam.