Mengenal Totopong, Ikat Kepala Khas Sunda yang Dipakai Dedi Mulyadi Viral Diroasting Komika Fito Ditapradja

Lifestyle

Jumat, 16 Mei 2025 | 15:09 WIB
Mengenal Totopong, Ikat Kepala Khas Sunda yang Dipakai Dedi Mulyadi Viral Diroasting Komika Fito Ditapradja
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengenak iket kepala khas Sunda atau Totopong. [Dok. Istimewa]

Komika Fito Ditapradja baru-baru ini menuai kontroversi dan mendapat sorotan tajam. Terutama dari publik di Jawa Barat. Ini setelah ia me-roasting ikat atau iket kepala khas Sunda yang kerap dikenakan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

rb-1

Saat manggung di Bandung, stand-up comedian tersebut tidak hanya meroasting KDM—sapaan Dedi Mulyadi—dengan julukan "Mulyono Sunda".

Namun juga menyinggung ikat kepala yang biasa dipakai orang nomor satu di Jawa Barat tersebut.

Baca Juga: Stafsus Gubernur DKI Sebut Dedi Mulyadi Salah Hitung soal Gaji Rp 10 Juta per KK

rb-3

"Saya iri sekali dengan kalian, iri sekali karena Jawa Barat satu-satunya provinsi yang dipimpin oleh youtuber aktif ya," ujar komika asal Malang tersebut, di atas panggung.

"Memang dari outfit-nya (ikat kepala) kayak Atta Halilintar ya, putih-putih gitu kan, ente pemilik KFC?" kata Fito Ditapradja sambil memperagakan ikat kepala melalui tangan.

Kolase foto Fito Ditapradja dan Dedi Mulyadi. [Dok Istimewa]

Roasting Fito Ditapradja terhadap Dedi Mulyadi ini viral di media sosial dan mendapat kecaman dari komunitas iket Sunda yang ada di Garut.

Baca Juga: Netizen Serang Akun Medsos Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Buntut Sindir KDM 'Gubernur Konten'

Mereka menilai, terlepas dari sosok KDM, Fito dianggap telah menyinggung sisi kebudayaan yang dihormati oleh suku Sunda.

"Ada yang ngusik-ngusik masalah iket, terutama iket Kang Dedi. Ada yang disamakan dengan bandana Atta Halilintar. Coba mana orangnya? Rasanya terusik," kata anggota komunitas iket Sunda melalui sebuah video di akun medsos @arafi_aasunda.

Lantas apa sebenarnya iket kepala yang kerap dikenakan Dedi Mulyadi? Makna apa yang terkandung di baliknya?

Usut punya usut, nama iket kepala khas Sunda yang seringkali dikenakan oleh Dedi Mulyadi disebut Totopong. Iket kepala tersebut bukan sekadar pelengkap busana.

Totopong, yang dalam budaya Sunda merujuk pada kain iket yang dililitkan di kepala, memiliki filosofi mendalam.

Ajip Rosidi, dalam bukunya Iket Sunda: Filosofi dan Estetika Pakaian Adat Sunda (2011), menjelaskan bahwa Totopong bukan sekadar atribut fisik. Melainkan lambang pengendalian diri dan ketertiban batin.

Ajip pun menuliskan sebuah kutipan: "Iket itu menahan, mengikat dan membingkai pikiran agar tidak liar".

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. [Dok. Istimewa]

Dalam buku Pakaian Adat Tradisional Jawa Barat karya Edi S. Ekajati (1995), dijelaskan bahwa terdapat beragam jenis iket yang menunjukkan status sosial atau fungsi pemakainya.

Jenis Makuta Wangsa misalnya, biasa dipakai oleh tokoh masyarakat atau pemimpin, di mana mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan, keteguhan dan kebijaksanaan.

Konsistensi Dedi Mulyadi mengenakan Totopong atau iket kepala khas Suna bukan hanya bentuk kecintaannya terhadap budaya Sunda. Melainkan juga untuk menghidupkan kembali simbol-simbol budaya yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman.

"Totopong ini bukan sekadar kain. Ia punya ruh, mengajarkan saya untuk tidak gegabah, untuk selalu mengingat asal-usul," kata Dedi Mulyadi dalam sebuah wawancara.

Tag Dedi Mulyadi Komika Roasting fito ditapradja totopong Ikat Kepala Khas Sunda Iket Kepala Dedi Mulyadi

Terkini