Menteri BUMN: Maksimalisasi Jalur Laut untuk Kurangi Beban Jalur Darat
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Rutinitas mudik kembali digelar setelah dua tahun libur karena wabah Covid-19. Hal ini yang menjadi perhatian Kementerian BUMN untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat, namun juga tetap mewaspadai adanya wabah covid-19.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, kondisi ekonomi masyarakat setalah adanya Covid-19 diakui atau tidak pasti terganggu. Namun euporia kegiatan mudik juga menjadi perhatian. Pasalnya jika tidak ada pengaturan, dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Karena itu, kami pihak BUMN berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Kemenhub memastikan terjadinya keseimbangan. Dalam hal ini, warga daerah bisa mudik. Namun tidak merogoh kocek terlalu dalam," ujar Erick di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca Juga: TMII Berwajah Baru dan Jadi Lokasi Pameran KTT ke-43 ASEAN
Terkait penggunaan moda transportasi laut, Erick mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu solusi untuk mengurasi derasnya pengguna jalan darat.
"Pemudik melalui jalur darat luar biasa jumlahnya. Karena itu, kita mencoba mencarikan solusi mudik alternatif aman dan bisa tepat waktu yakni salah satunya dengan kapal laut ini," kata Erick
Dikatakan Erick terpentingnya tadi masyarakat harus saling menghargai. "Saya mengetahui terkadang mudik itu membuat capek. Tapi jangan emosional ada satu pihak yang duduk bersebelahan tidak menghargai yang ada disampingnya," tambahnya
Baca Juga: Lima Poin Penting UU TPKS Versi ICJR, Kemudahan Pelaporan Hingga Dana Restitusi
Sama halnya, kata eks pemilik Inter Milan itu, mudik melalu jalur darat misalnya di jalan saling mengklakson dan saling menyelip satu sama lainnya. Itu tidak menyelesaikan.
"Kenapa sebenernya inisiasi mudik motor iitu agak mendadak. Kita awalnya berpikir semua bisa mudik melalui darat tapi karena jumlahnya mencapai 85 juta. Yang menggunakan jalur darat hampir 80 persen lebih," pungkasnya.
PT PELNI sebagai sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara telah mengoperasikan 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan. Serta melayani 1.058 ruas.