Miskin Toleransi saat Usia Dini, Dewasa Mudah Lakukan Kekerasan

Forumterkininews.id, Jakarta – Perundungan masif dalam pemberitaan belakangan ini. Ternyata ada korelasi antara kekerasan terhadap pemahaman toleransi ketika anak beranjak dewasa.

Penelitian terkait kekerasan anak sudah banyak dilakukan. Ada korelasi antara pelaku kekerasan saat seseorang dewasa dengan miskinnya pemahaman toleransi yang ditanamkan ketika ia masih anak-anak.

Psikolog Tika Bisono mengatakan, anak mudah sekali menerima berbagai pemahaman tak terkecuali paham kekerasan.  

“Latar belakang paham kekerasan adalah sifat agresif yang sarat pemaksaan. Sifat agresif, koersif, intimidatif, pemaksaan, merupakan elemen-elemen yang ada di violence atau tindak kekerasan. Jika dipupuk atau diberi ruang, maka yang akan terjadi adalah distorsi pemahaman, bahwa kekerasan itu adalah cara satu-satunya untuk mendapatkan hal yang diinginkan,” jelas Tika di Jakarta, Jumat (6/10).

Dalam siaran pers Pusat Media Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Tika mengungkapkan, bila paham kekerasan telah mendominasi pikiran seseorang, maka sifat toleransi ia anggap sebagai kelemahan diri. Selain itu, ia cenderung memaksa orang lain untuk setuju dengan dirinya dalam mencapai persetujuan.

“Orang yang agresif akan melihat bahwa untuk mendapatkan kendali, ia tidak boleh setara dengan sesamanya. Posisi orang yang mengendalikan ada di atas yang dikendalikan. Tentunya sangat berbahaya jika realitanya saat ini sudah banyak lembaga pendidikan anak di Indonesia ” papar Tika.

Aktivis pemerhati isu anak dan toleransi ini banyak menemukan puluhan sekolah yang mengajarkan paham intoleransi dan kekerasan. Seharusnya ini menjadi perhatian pemerintah untuk menemukan adanya pelanggaran kurikulum pendidikan yang berlangsung.

“Hal yang kami khawatirkan adalah beberapa sekolah ini sudah tidak menjadikan Pancasila sebagai landasan bernegara. Bahkan dari lembaga pendidikan ini ada yang sudah mulai mengajarkan teknik bersenjata dan berperang pada anak didiknya,” tambahnya.

BACA JUGA:   Disney Hentikan Rilis Film di Rusia

Tika berharap semua orang tua di Indonesia bisa menanamkan rasa nasionalisme dan toleransi yang tinggi kepada anak-anaknya. Lantaran, beberapa negara lain justru iri melihat Indonesia yang warganya bisa membaur antaretnis.

Artikel Terkait