Traveling

Misteri Batu Kumila, Batu yang Tumbuh di Mamasa

25 September 2025 | 02:22 WIB
Misteri Batu Kumila, Batu yang Tumbuh di Mamasa
Batu Kumila di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. (Instagram @genpi_sulbar)

Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat menyimpan sebuah daya tarik wisata yang unik dan penuh misteri, yaitu Batu Kumila.

rb-1

Objek wisata ini tidak hanya menawarkan keindahan panorama alam, tetapi juga dibalut oleh sebuah legenda yang telah melegenda di kalangan masyarakat setempat.

Baca Juga: Promo Harga Tiket Dufan Hingga 31 Agustus 2025, Mulai dari Rp150 Ribu

rb-3

Batu Kumila telah menjadi destinasi yang menarik bagi para pelancong yang ingin menikmati pesona alam sekaligus menyelami kisah-kisah tradisional yang masih dipercaya.

Batu Kumila terletak di Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, dengan jarak tempuh sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Mamasa.

Dahulu, lokasi ini mungkin hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki, namun kini aksesnya sudah jauh lebih mudah.

Baca Juga: Dominasi Non-Jawa Menggila, Ini Provinsi Penguasa Ekonomi RI

Para wisatawan dapat mengunjunginya menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk menyaksikan langsung situs budaya ini.

Deskripsi Fisik Batu Kumila

Batu Kumila Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat. (Instagram @genpi_sulbar)Batu Kumila Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat. (Instagram @genpi_sulbar)

Secara fisik, Batu Kumila adalah sebuah bongkahan batu berwarna cokelat dengan panjang sekitar tiga meter dan lebar satu meter.

Yang membuat batu ini istimewa adalah bentuknya yang, jika diamati sepintas, menyerupai sosok manusia yang sedang berbaring.

Untuk melestarikannya, batu ini ditempatkan di dalam sebuah bangunan pelindung yang menyerupai rumah adat berukuran 3x5 meter.

Inti Legenda Kutukan

Batu Kumila Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat. (Instagram @genpi_sulbar)Batu Kumila Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat. (Instagram @genpi_sulbar)

Legenda yang melekat pada Batu Kumila berkisah tentang sepasang kekasih yang nekat melangsungkan pernikahan tanpa restu orang tua.

Menurut budayawan Mamasa, David, pernikahan terlarang ini terjadi pada masa lampau, tepatnya saat terjadi gerhana bulan. Ketegangan antara keinginan hati dan aturan adat menjadi inti dari tragedi ini.

Pelanggaran Adat yang Fatal

Pasangan kekasih tersebut diyakini bukan berasal dari Desa Lambanan, tetapi mereka melakukan pelanggaran adat di wilayah tersebut.

1 2 Tampilkan Semua
Tag wisata batu kumila sulawesi