Politik

Misteri Ibu Kim Jong-un Terungkap: Jejak Ko Yong-hui dari Osaka hingga Wafat di Paris

02 Juli 2025 | 01:21 WIB
Misteri Ibu Kim Jong-un Terungkap: Jejak Ko Yong-hui dari Osaka hingga Wafat di Paris
Foto kiri: Almarhum Ko Yong-hui bersama putranya, pemimpin Korea Utara saat ini Kim Jong-un, terlihat dalam foto yang tidak bertanggal ini. Foto kanan: Ko Yong-hui, mendiang ibu pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dan mantan pemimpin Korea Utara Kim Jong-il terlihat dalam foto yang tidak bertanggal ini. (Joongang Ilbo)

Identitas ibu pemimpin Korea Utara Kim Jong-un selama ini nyaris tak tersentuh oleh publik.

rb-1

Namanya jarang disebut, wajahnya tak pernah ditampilkan secara resmi, dan perannya di dalam rezim cenderung dihapus dari narasi sejarah Korea Utara.

Namun kini, sosok Ko Yong-hui kembali mencuat ke permukaan lewat sebuah buku investigatif terbaru karya jurnalis senior Jepang, Yoji Gomi.

Baca Juga: Korut Punya Pangkalan Rudal Nuklir Rahasia Ancaman bagi AS, di Mana Perkiraan Lokasinya?

rb-3

Buku berjudul "Ko Yong-hui: Zainichi Korea yang Menjadi Ibu Kim Jong-un" mengungkap sisi lain dari dinasti Kim yang selama ini dirahasiakan.

Kehidupan Perempuan yang Punya Peran Penting

Baca Juga: Setelah Bertemu Putin, Kim Jong Un Bersihkan Semua Jejak sebagai Langkah Keamanan

Berdasarkan lebih dari sepuluh tahun riset dan wawancara eksklusif dengan kerabat Ko yang masih tinggal di Jepang, Gomi merekonstruksi kehidupan perempuan yang diam-diam punya peran penting dalam membentuk rezim Korea Utara saat ini.

“Dia meninggal dalam kesunyian karena ditinggalkan oleh sistem yang ia layani,” ujar Gomi dalam wawancara dengan JoongAng Ilbo di Tokyo pada 20 Juni 2025, bertepatan dengan peluncuran bukunya.

Yoji Gomi dikenal luas atas wawancara langkanya bersama Kim Jong-nam, saudara tiri Kim Jong-un yang terbunuh di Malaysia pada 2017.

Kini, lewat buku ini, ia menelusuri jejak Ko Yong-hui sejak kelahirannya di lingkungan Tsuruhashi, Osaka — kawasan yang dikenal sebagai tempat bermukim diaspora Korea di Jepang.

Ko lahir pada tahun 1952 dan pada usia 10 tahun pindah ke Korea Utara bersama ayahnya, Ko Gyeong-taek.

Penyelundupan Antara Jepang dan Korea Selatan

Ko Yong-hui, mendiang ibu pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, difoto bersama putra Kim Jong-chul dan putri Kim Yo-jong. (Bungei Shunju)

Sang ayah diketahui memiliki sejarah kelam terkait penyelundupan antara Jepang dan Korea Selatan sebelum akhirnya menetap di Pyongyang setelah terancam deportasi.

Meski tidak banyak data mengenai kehidupan awal Ko di Korea Utara, diketahui bahwa pada tahun 1972, saat berusia 20 tahun, ia telah bergabung dengan Kelompok Seni Mansudae dan menyandang gelar “Aktris Berprestasi.”

Dari sinilah hubungannya dengan Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un, dimulai.

Ko sempat kembali ke Jepang sebagai anggota kelompok seni tersebut. Dalam kunjungan itulah salah satu sepupunya mencoba mendekatinya.

Namun ia menolak, bahkan menyangkal hubungan keluarga. Gomi meyakini bahwa sikap itu merupakan bagian dari tekanan besar yang ia hadapi untuk mengubur identitasnya sebagai Zainichi Korea — komunitas warga keturunan Korea di Jepang — agar sesuai dengan peran pendamping “martabat tertinggi.”

Buku tersebut juga memuat foto-foto pribadi Ko bersama ketiga anaknya — Kim Jong-chol, Kim Jong-un, dan Kim Yo-jong — termasuk potret yang diambil saat perjalanan ke luar negeri dan dokumentasi paspor palsu yang kabarnya digunakan untuk kembali ke Jepang.

Beberapa sumber menyebut bahwa Ko, yang fasih berbahasa Jepang karena tinggal di Negeri Sakura hingga usia 10 tahun, turut mengajarkan bahasa dan lagu Jepang kepada Kim Jong-un saat kecil.

Namun kehidupan Ko tidak berakhir bahagia. Ia dilaporkan mengidap kanker payudara sejak 1997, tetapi pengobatannya tertunda karena ketegangan internal soal suksesi kekuasaan.

Ia baru menjalani pengobatan ke Paris pada tahun 2004, namun nyawanya tak terselamatkan. Ia wafat dalam usia 51 tahun di ibu kota Prancis.

50 Kerabat Kim Jong-un di Jepang

Salah satu foto terakhir Ko yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya menunjukkan dirinya duduk di kursi roda, mengenakan kacamata hitam dan topi putih — simbol kesunyian di akhir hayat seorang perempuan yang selama bertahun-tahun berperan dari balik layar.

Ko Yong-suk, adik kandung Ko Yong-hui, yang ikut membesarkan ketiga anak Kim Jong-il di Pyongyang dan bahkan dipanggil "Ibu" oleh mereka, sempat mengajukan visa AS atas nama kakaknya demi pengobatan. Namun upaya itu ditolak.

Hingga kini, Gomi memperkirakan masih ada sekitar 50 kerabat Kim Jong-un yang tinggal di Jepang. Ia berharap bukunya dapat membuka jalan bagi perbaikan hubungan antara Korea Utara dan Jepang, serta mendorong keterbukaan terhadap masa lalu yang selama ini disembunyikan.

“Semoga buku ini menjadi jembatan agar Korea Utara mau merenungkan kembali hubungannya dengan Jepang,” tutup Gomi.

Sumber: Korea Joongang Daily

Tag kim jong un korea utara korut

Terkait

Terkini