Misteri Pesawat China 'Hilang' di Teheran di Tengah Perang Iran vs Israel
Nasional

Perang antara Iran dan Israel makin panas. Terbaru, Amerika Serikat resmi ikut campur dengan membantu Israel dan menghancurkan tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu, 21 Juni 2025 waktu setempat.
Di tengah panasnya keadaan Timur Tengah, banyak penerbangan ke Iran dialihkan atau dibatalkan.
Namun, saat banyak pembatalan penerbangan komersial, sejumlah pesawat Boeing 747 dari China terpantau terbang di atas langit Iran dan 'hilang' di Teheran.
Baca Juga: Tutupi Genosida dan Serangan ke Iran, Israel 'Serang' Youtube dengan Kampanye Iklan Gila-gilaan
Tujuan Luksemburg, 'Hilang' di Iran
Ilustrasi pesawat.
Mengutip Foxnews, Minggu (22/6/2025), sejumlah pesawat Boeing 747 dilaporkan terdeteksi meninggalkan wilayah China menuju Iran sepanjang minggu lalu.
Baca Juga: Selamat Tinggal, Yahoo!
Data dari FlightRadar24 mencatat bahwa sejak 14 Juni, setidaknya lima penerbangan telah terpantau melakukan perjalanan dari China menuju Iran.
Rute pesawat-pesawat tersebut tampak melewati wilayah utara China, lalu melintasi Kazakhstan, Uzbekistan, dan Turkmenistan. Namun, sinyal mereka kemudian menghilang dari radar begitu mendekati wilayah Iran.
Menurut laporan The Telegraph, penerbangan-penerbangan itu disebut sebagai 'pesawat angkut misterius' dan diklaim memiliki tujuan akhir Luksemburg. Akan tetapi, tak ada catatan bahwa pesawat-pesawat itu benar-benar melintasi wilayah udara Eropa seperti yang seharusnya jika mengarah ke Luksemburg.
Pesawat Bantuan China?
Ilustrasi kerja sama China-Iran. (Meta AI)
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar terkait maksud dan tujuan sebenarnya dari penerbangan tersebut.
Sejumlah analis menduga bahwa jenis pesawat yang digunakan menunjukkan potensi keterlibatan dalam misi logistik atau militer, mengingat model tersebut lazim digunakan untuk keperluan transportasi dan evakuas.
Pada 2021, Fox News Digital melaporkan bahwa Teheran dan Beijing menandatangani kesepakatan kerja sama selama 25 tahun. Profesor Mohammad Marandi dari Universitas Teheran, yang dekat dengan rezim tersebut, mengatakan bahwa kesepakatan ini lebih dari sekadar apa yang tertulis di atas kertas.
"Kemitraan strategis ini penting karena memungkinkan Iran dan China membangun peta jalan untuk hubungan jangka panjang yang akan jauh lebih bermanfaat," kata Marandi kala itu.
"Ini juga merupakan sinyal yang dikirim ke Amerika Serikat. Semakin AS mencoba mengisolasi Iran dan China, semakin besar kemungkinan negara-negara seperti Iran dan China akan semakin dekat satu sama lain," pungkasnya.