Momen Wamenaker Gebrak Meja Saat Sidak dan Mediasi Perusahaan Penahan Ijazah
Hukum

Emosi Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer tak terbendung saat melakukan mediasi dan sidak perusahaan penahan ijazah karyawan di Surabaya, Jawa Timur.
Bahkan Wamenaker sampai gebrak meja tatkala meminta Jan Hwa Diana—bos perusahaan UD Sentosa Seal—mengembalikan ijazah mantan karyawan yang ditahan.
Turut hadir dalam mediasi dan sidak tersebut Wakil Wali Kota Surabaya Armuji hingga jajaran kepolisian.
Baca Juga: Sosok Silvia Rinita Harefa, Istri Wamenaker Immanuel Ebenezer
Momen Wamenaker Immanuel Ebenezer gebrak meja karena kesal dengan bos perusahaan penahan ijazah mantan karyawan itu diunggah akun TikTok @fanskdm.
Noel, sapaan akrab Immanuel Ebenezer, bersama rombongan tiba untuk sidak UD Sentosa Seal di Jalan Margomulyo 44, Kompleks Pergudangan Suri Mulia Permai, Blok H-14, Surabaya, pada Kamis (17/4) sekitar pukul 11.30 WIB.
Setibanya di sana, ternyata pintu gudang ditutup dan digembok.
Baca Juga: Sajian untuk Buka Puasa, Nasi Duding Khas Madura Hanya Ada di Kota Lama Surabaya
Setelah cukup lama menunggu, Wamenaker dan Armuji serta rombongan akhirnya bisa masuk ke dalam lewat pintu kecil di samping gerbang utama.
Dalam mediasi tersebut, Jan Hwa Diana tetap kukuh mengatakan bahwa dirinya tidak menahan ijazah mantan karyawan.
Saat audiensi di dalam ruangan, petugas kepolisian menanyakan keberadaan Veronica, anak buah Diana yang disebut-sebut sebagai pihak yang bertugas menyimpan ijazah karyawan saat melamar kerja.
Namun, Diana mengatakan bahwa Veronica sudah resign. Namun nyatanya Veronica berada di ruangan lain.
"Ibu (Diana) bukan sedang bertanggung jawab. Ibu sedang berbohong," kata Noel.
Noel lantas meminta Veronica untuk menyerahkan ijazah karyawan yang ditahan perusahaan tersebut.
"Saya gak punya hak untuk menjawab. Biar saya serahkan ke bu Diana," kata Veronica.
Pernyataan Veronica ini membuat emosi Wamenaker tak terbendung. Ia bahkan sampai menggebrak meja dan membentak Diana.
"Nah nih ngawur nih. Bu ini polisi lho, saya negara lho. Saya bisa memaksa lho," ujar Noel.
"Pak kok saya dibentak-bentak sih," timpal Diana.
"Anda bohong daritadi," jawab Noel.
"Pak saya jadi takut lho," ujar Diana.
"Kok takut! Ini banyak orang. Emang isinya preman semua isinya? Kita cuma minta pulangin ijazahnya bu, nggak minta apa-apa," tutur Noel dengan nada tinggi sembari menggebrak meja.
Banyak Kejanggalan
Kepada awak media, Wamenaker Immanuel Ebenezer mengaku menemukan banyak kejanggalan saat memediasi kasus penahanan ijazah karyawan tersebut.
"Kalau kawan-kawan melihat, kejadiannya sama (dengan yang dialami Wawalkot Surabaya Armuji). Artinya negara tidak dihargai, banyak hal yang janggal," ujarnya.
"Ada hal yang ditutup-tutupi entah apa maksudnya. Padahal ini masalah sepele. Negara punya kewajiban menjaga keharmonisan hubungan industrial," lanjut Noel.
Dalam mediasi tersebut, ijazah milik sejumlah mantan karyawan yang ditahan, tetap tidak dikembalikan oleh perusahaan.
Noel pun mendukung penuh langkah eks karyawan yang berencana melapor ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
"Ada aturan yang harus ditegakkan. Jika memang ada 31 ijazah yang ditahan seperti yang disebut Pak Wakil Wali Kota, maka harus diproses secara hukum. Perusahaan tidak boleh menahan ijazah, itu melanggar," tegas Wamenaker.