Mossad Getol Kampanye Pengaruhi Warga Iran, Sesumbar Tahu Siapa Komandan Baru Khatam Al-Anbiya
Ketegangan antara Iran dan Israel belum sepenuhnya mereda meski sudah dilakukan gencatan senjata. Perang "urat syaraf" masih terjadi misalnya di media sosial.
Belakangan, intelijen Israel Mossad baru-baru ini melalui media sosial memberikan pernyataan terkait komandan perang "rahasia" Iran. Itu merupakan serangkaian kampanye untuk memberikan pengaruh langsung kepada warga Iran.
Cuitan Mossad
Baca Juga: Gambaran dan Lokasi Al Udeid, Pangkalan Udara Milik AS yang Digempur Iran
Iran vs Israel. (Wikipedia)
Sebuah akun yang disebut milik Mossad Israel mengintensifkan kampanye daringnya terhadap Teheran pada hari Selasa, memanfaatkan laporan Kantor Berita Tasnim bahwa Republik Islam tersebut tidak akan mengungkapkan nama komandan Markas Pusat Khatam al-Anbiya yang baru diangkat dan menyatakan pada akun berbahasa Persia X miliknya:
"Kami tahu persis siapa dia dan mengenalnya dengan baik. Sayangnya, informasi dasar tersebut disembunyikan dari masyarakat Iran. Silakan kirimkan tebakan Anda tentang namanya."
Baca Juga: Hadiri Hari Asyura, Ali Khamenei Tampil untuk Pertama Kalinya Depan Publik Setelah Perang Iran-Israel
Postingan Khatam al-Anbiya, cuitan utama kedua akun tersebut hari itu, muncul beberapa menit setelah Tasnim mengatakan rezim tersebut merahasiakan identitas komandan tersebut “demi perlindungannya” menyusul tewasnya dua pendahulunya dalam serangan Israel bulan lalu.
Markas Pusat Khatam al-Anbiya adalah markas komando terpadu Angkatan Bersenjata Iran. Markas ini berada langsung di bawah komando Staf Umum dan bertanggung jawab atas perencanaan dan koordinasi operasi militer gabungan dalam angkatan bersenjata Iran.
Mossad Kampanye Pengaruh Berbahasa Persia terhadap Iran
Dikutip Jerusalem Post, cuitan kembar terkait nama komandan baru Iran merupakan serangan terbaru dalam kampanye pengaruh berbahasa Persia yang diduga diluncurkan oleh Mossad bulan lalu.
Posting awal Mossad Farsi mengejek pejabat senior Iran karena diam-diam mengikuti feed tersebut, menawarkan tip VPN, dan memperingatkan warga Iran biasa agar tidak menyukai atau membagikan konten untuk menghindari deteksi oleh badan keamanan.
Pejabat Iran belum mengakui penunjukan pengganti Mayjen Ali Shadmani yang terbunuh. Shadmani baru menjabat posisi Markas komanda Besar Pusat Khatam al-Anbiya beberapa hari setelah pemimpin sebelumnya, Gholamali Rashid, juga tewas dalam serangan Israel.
Khamenei, 86 tahun, terakhir kali muncul di televisi pemerintah pada tanggal 26 Juni, bersumpah bahwa Iran "tidak akan pernah menyerah," sebuah sikap yang sangat bertentangan dengan klaim Mossad sebelumnya.