Mpox Capai 44 Kasus: Mayoritas Pria, Tertular dari Kontak Seksual

Forumterkininews.id, Jakarta - Kasus cacar monyet atau Mpox terus bertambah. Hingga Minggu (12/11) jumlahnya mencapai 44 kasus di lingkup nasional.

Rinciannya, 33 kasus di DKI Jakarta, Banten 5 kasus, Jawa Barat 5 kasus dan Kepulauan Riau 1 kasus.

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Ngabila Salama mengatakan, dari 33 kasus Mpox di DKI Jakarta semua pasien diisolasi di rumah sakit.

Baca Juga: Epidemiolog : Sangat Mungkin Kasus Cacar Monyet Tidak Hanya di DKI Jakarta

"Semua laki-laki usia 25-50 tahun. Bergejala ringan dan semua tertular dari kontak seksual," katanya kepada Forumterkininews.id, di Jakarta, Senin (13/11).

Untuk pencegahan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan vaksinasi yang menyasar 495 orang dari target 495 orang.

Ngabila pun mengingatkan pencegahan Mpox dengan berhubungan seksual yang aman, bersih dan sehat. Hindari kontak fisik kulit dengan kulit pada luka.

Baca Juga: Penggunaan Ponsel Mengganggu Hubungan Anak-Orang Tua

Selain itu juga perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan rajin cuci tangan pakai air mengalir dan sabun serta memakai masker.

Ngabila menambahkan langkah pencegahan lainnya bisa dilakukan dengan vaksinasi pada kelompok rentan berisiko tinggi.

Selanjutnya untuk mencegah kematian karena Mpox dengan deteksi dini dan pengobatan segera. Seluruh puskesmas dan rumah sakit dapat melakukan pemeriksaan swab untuk mendiagnosis.

Cara Penularan Mpox

Ia menjelaskan, cacar monyet atau Mpox penularannya melalui droplet berupa dahak, bersin, liur yang mengontaminasi lingkungan atau tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh dan kontak seksual.

Masa inkubasi cukup panjang dari tertular sampai muncul gejala bisa 3-21 hari tersering 6-10 hari.

Ngabila mengimbau masyarakat untuk menghindari komplikasi dan kematian dengan deteksi dini. Gejala Mpox seperti demam, lenting isi air/luka pada kulit disertai alergi khas Mpox seperti ada benjolan, pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher, selakangan dan lipatan paha.

"Segera datang ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan laboratorium. Untuk kontak erat positif akan ada pemeriksaan lab untuk deteksi dan pengobatan dini," tuturnya.

Rencananya Kementerian Kesehatan juga akan menyediakan 5.000 vaksin untuk 2.500 orang dari kelompok berisiko. Pemberian vaksinasi sebanyak dua dosis dengan interval waktu lebih dari 2 minggu.