Nabung Sehari Seribu Selama Puluhan Tahun, Kakek Legiman Akhirnya Mendapat Panggilan ke Tanah Suci
Daerah

Undangan Allah SWT untuk datang ke rumah-Nya dalam ibadah haji bisa untuk siapa saja. Adalah Legiman (66) salah seorang yang mendapat kehormatan itu tahun 1446 H/2025.
Legiman merupakan warga Dusun Glagahombo, Kelurahan Ngampin, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Legima sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan.
Tugas Legiman mengambil sampah rumah tangga. Profesi ini sudah digelutinya puluhan tahun. Dari upah hasil kerjanya, Legiman menabung seribu setiap hari sejak 1986.
Baca Juga: Ivan Gunawan Minta Respons Kemenag RI dari Makkah, Ada Apa?
Kerja keras Legiman berbuah hasil. Tahun ini, dia tercatat sebagai salah satu jemaah dan akan berhaji bersama istrinya, Baniyah (66).
Legiman menceritakan bahwa profesi petugas kebersihan sudah dilakoninya sejak 1976. Setiap hari, ia berangkat pukul 06.30 WIB untuk mengambil sampah di rumah-rumah warga dengan sepeda motor dan gerobak.
Hingga pukul 11.00 WIB siang, setidaknya ia sudah menyelesaikan pengambilan sampah di 50 rumah warga di wilayah Ngampin dan sekitarnya.
Baca Juga: Bukan Furoda, Tya Ariestya dan Suami Pergi Haji Jalur ONH Plus
Awalnya, Legiman menabung itu untuk mengatasi ketidakpastian pendapatan. Namun, siapa sangka pada 2012, uang tabungannya terkumpul hingga Rp55 juta. Setelah memperoleh dukungan dari tiga anaknya, uang itu ia gunakan untuk mendaftarkan haji bersama istrinya.
“Alhamdulillah sedoyo lare-lare sami ndukung. Penting ndaftar rumiyin. mangkih pelunasan kalian sangu dipikir wingking (yang penting daftar dulu. Nanti masalah pelunasan dan uang saku dipikir belakangan),” kata Legiman menirukan anak-anaknya waktu itu seperti dikutip situs Kementerian Agama.
Setelah mendaftar haji pada 2012, Legiman dan istrinya semakin giat menabung. Selain menyisihkan seribu rupiah setiap hari dari penghasilannya mengambil sampah, Legiman juga menabung dari hasil sampingan menjual barang-barang rosokan.
"Kulo nabung niku menawi sedoyo kebutuhan nggriyo sampun cekap. Amargi wajibe piyantun kakung niku lak kedah nyekapi butuhipun garwo putro (Kalau menabung itu kalau semua kebutuhan rumah sudah cukup. Sebab, kewajiban laki-laki itu mencukupi kebutuhan istri dan anak)," terangnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang Ta’yinul Biri Bagus Nugroho menyampaikan bahwa Legiman dan istrinya tahun ini masuk dalam kelompok jemaah haji berhak melunasi dengan status cadangan. Namun, karena masih ada kuota yang tersedia, keduanya masuk jemaah cadangan berhak lunas yang bisa berangkat tahun ini.
“Dari data seksi PHU, Legiman dan istrinya Baniyah akan tergabung dalam kloter 35 bersama dengan Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah,” sebut Gus Bagus, panggilan akrabnya.
“Alhamdulillah tentu kami turut gembira. Karena dari kisah Mbah Legiman ini kita belajar bahwa haji itu tidak semata panggilan Allah yang harus diperjuangkan, akan tetapi juga butuh pengorbanan,” pungkasnya.