Internasional

Negeri Gurun Kok Impor Pasir? Arab Saudi Ternyata Beli dari Australia

03 November 2025 | 21:33 WIB
Negeri Gurun Kok Impor Pasir? Arab Saudi Ternyata Beli dari Australia
Ilustrasi padang pasir yang berada di Arab Saudi. [Meta AI]

Australia kini muncul sebagai pemasok pasir konstruksi terbesar kedua di dunia.

Menurut data OEC World (2023), negara tersebut mengekspor pasir senilai 273 juta dolar AS atau sekitar Rp4,7 triliun, termasuk ke Arab Saudi yang mengimpor sekitar 140.000 dolar AS atau sekitar Rp2,24 miliar untuk proyek-proyek infrastrukturnya.

Selain Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar juga mengimpor pasir dalam jumlah besar untuk membangun gedung pencakar langit dan jalan raya.

Krisis Pasir Dunia Mengintai

Fenomena ini membuka mata dunia bahwa pasir kini menjadi sumber daya langka.

Menurut laporan Program Lingkungan PBB (UNEP) tahun 2024, bumi mengonsumsi sekitar 50 miliar ton pasir setiap tahun, menjadikannya sumber daya padat paling banyak ditambang di dunia.

Namun, sebagian besar pasir tidak bisa digunakan untuk konstruksi.

UNEP memperingatkan bahwa penambangan pasir besar-besaran telah menyebabkan erosi sungai, rusaknya ekosistem laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Solusi: Pasir Buatan dan Daur Ulang Bangunan

Untuk mengatasi krisis ini, beberapa negara mulai mengembangkan pasir buatan (M-sand), yaitu pasir hasil penghancuran batuan agar menyerupai pasir alami.

Selain itu, muncul inovasi mendaur ulang limbah konstruksi menjadi bahan bangunan baru. Meski menjanjikan, penggunaan alternatif ini masih dalam tahap awal dan butuh waktu agar bisa diterapkan secara luas.

Gurun Tak Selalu Jadi Sumber Pasir

Kisah ini menjadi ironi sekaligus pelajaran: tak semua pasir bisa dijadikan bahan bangunan, bahkan di negara gurun sekalipun.

Arab Saudi mungkin kaya akan minyak dan pasir, tapi untuk membangun masa depannya, mereka harus mengimpor bahan dasar yang selama ini dianggap tak terbatas.

Sumber: The Daily Guardian

1 2 Tampilkan Semua
Tag arab saudi pasir padang pasir