Nyaris Sukses, Istri Selundupkan Sabu ke Lapas Mojokerto Lewat Organ Intim

Sebuah upaya penyelundupan narkoba dengan modus yang sangat nekat berhasil digagalkan petugas Lapas Kelas IIB Mojokerto.

Seorang istri berinisial R nekat menyelundupkan sabu untuk suaminya, S, seorang narapidana kasus narkoba, dengan cara menyembunyikannya di dalam organ intim (vagina).

Baca Juga: Tak Terima Diberitakan Tak Sesuai Fakta, Ammar Zoni Desak Hadir Langsung di Ruang Sidang

Kunjungan Keluarga yang Mencurigakan

Ilustrasi seorang wanita selundupkan narkoba melalui organ intim atau vagina [Meta AI]

Kejadian berlangsung Senin (29/12) sekitar pukul 10.30 WIB. R datang membesuk suaminya dengan membawa anak kecil dan ibunya, serta membawakan nasi, es teh, dan kerupuk.

Baca Juga: Ammar Zoni Cs Didakwa Pasal Berlapis dalam Kasus Narkoba Jaringan Rutan Salemba

Saat digeledah di pintu masuk, tidak ditemukan barang mencurigakan.

Namun, petugas yang telah mendapat informasi sebelumnya terus mengawasi. Di ruang kunjungan, gerak-gerik pasangan suami-istri ini terlihat mencurigakan.

Sabu Ditemukan di Sarung Suami, Asalnya dari Organ Intim Istri

Usai kunjungan, petugas segera menggeledah S yang akan kembali ke sel. Sabu seberat 9,44 gram yang dibungkus plastik klip, lakban hitam, dan kondom ditemukan tersembunyi di dalam sarungnya.

Ternyata, sabu itu berhasil masuk setelah diselundupkan oleh sang istri, R. Dengan modus yang keterlaluan, R menyembunyikan sabu tersebut "di lubang kemaluan atau vagina dan dimasukkan yang paling dalam" hingga tidak terdeteksi saat penggeledahan fisik, termasuk saat disuruh jongkok.

Rencana Pakai dan Jual Sabu di Dalam Lapas

Menurut Kepala Lapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, ide penyelundupan ini berasal dari sang suami. Rencananya, sabu tersebut akan dipakai dan dijual di dalam lapas.

"Saat ini S ditahan di sel isolasi. Penahanan R juga dititipkan di Lapas Mojokerto," jelas Rudi.

Pasangan suami-istri beserta barang bukti sabu telah diserahkan ke Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota untuk proses hukum lebih lanjut.

Kasus ini menjadi peringatan keras betapa narkoba masih terus berusaha masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan dengan berbagai cara yang semakin kreatif dan nekat.