Oktober 2024, Nilai Ekspor Indonesia Mencapai 24,41 Miliar US Dollar
Ekonomi Bisnis

Badan Pusat Statistik mengungkapkan nilai ekspor Indonesia pada periode Oktober 2024 mencapai 24,42 miliar dolar Amerika Serikat atau naik sebesar 10,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).
“Oktober 2024, nilai ekspor mencapai 24,41 miliar US Dollar atau naik 10,69 persen dibandingkan dengan bulan September 2024,” ujar Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia A Widyasanti dalam rilis berita statistik, Sabtu (16/11).
Peningkatan nilai ekspor ini didorong oleh ekspor nonmigas terutama kode HS15 atau lemak dan minyak nabati, HS 27 bahan bakar mineral, serta HS 64 atau alas kaki.
Baca Juga: Rincian Harta Kekayaan Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS yang Baru Dilantik
Adapun lemak dan minyak nabati dilaporkan mengalami peningkatan nilai ekspor terbesar yaitu 52,67 persen atau sebesar 1.046,5 juta US Dollar (m to m).
Disusul bahan bakar mineral sebesar 5,50 persen dengan nilai ekspor 180,9 juta US Dollar kemudian alas kaki meningkat sebesar 25,87 persen atau senilai 154,6 juta US Dollar.
Komoditas lain adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagian lainnya sebesar 124,9 juta US Dollar atau naik 9,78 persen. Mesin dan peralatan mekanis serta bagaimana 113,7 juta US Dollar atau 20,28 persen, besi dan baja 41,6 juta US Dollar atau 1,89 persen, berbagai produk kimia 34,6 juta US Dollar atau 6,18 persen.
Baca Juga: Papua Tengah Provinsi Termiskin, Calon Gubernur Wempi Wetipo Punya Harta Jumbo
Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan terbesar adalah logam mulia dan perhiasan atau permata sebesar 14,46 persen atau 102 juta US Dollar.
Di sisi lain, capaian ekspor nonmigas pada Oktober 2024 meningkat 10,35 persen menjadi 23,06 juta US Dollar dibandingkan dengan periode September 2024 dan naik 11,04 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year).
Secara total, periode Januari sampai Oktober 2024 nilai ekspor mencapai 217,24 miliar US Dollar atau naik 1,33 persen secara tahun ke tahun. Nilai ekspor nonmigas juga dilaporkan mencapai 204,21 miliar US Dollar atau naik 1,48 persen.
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada periode Januari-Oktober 2024 meningkat 3,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 (yoy) hal ini disumbangkan oleh meningkatnya ekspor logam dasar mulia.
Demikian juga dengan ekspor hasil pertanian, kekuatan dan perikanan naik 23,78 persen yang ditopang oleh peningkatan ekspor kopi, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 8,65 persen disumbangkan oleh penurunan ekspor batu bara.
Negara tujuan ekspor nonmigas Oktober 2024 terbesar adalah Tiongkok yaitu 5,66 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 2,34 miliar dolar AS, India sebesar 2,02 miliar dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,49 persen.
Sementara untuk tujuan ASEAN dan 27 negara di Uni Eropa masing-masing sebesar 4,32 miliar dolar AS dan 1,59 miliar dolar AS.