Forumterkininews.id, Jakarta – Polisi mengungkapkan fakta baru dibalik pembunuhan terhadap wanita berinisial T (43) yang jasadnya diletakkan dalam karung dan dibuang ke kolong tol Cibitung, Cilincing, Jakarta Utara, pada Sabtu (27/5).
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully mengatakan bahwa tersangka berinisial VW (54) merupakan residivis tahun 1989.
“Perlu ditambahkan tersangka VW ini merupakan residivis pelaku jambret di tahun 1989,†kata Titus, di Mapolda Metro Jaya, pada Selasa (30/5).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini pelaku akan diproses hukum lebih lanjut terkait dengan kasus yang baru. Yakni pembunuhan terhadap wanita yang jasadnya dibuang di kolong tol.
“Seperti yang tadi dijelaskan, pelaku berhasil kami tangkap dan sekarang akan kami proses lebih lanjut,†ucap Titus.
Sementara itu para tersangka dikenakan Pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP Juncto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 56 KUHP. Dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Sebelumnya diberitakan, Polisi mengungkapkan bahwa pria berinisial M Furqon (52) menerima ajakan kakaknya yakni Volly WA (54). Untuk melancarkan pembunuhan terhadap wanita berinisiam T (43) akibat adanya iming-iming diberikan ponsel.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully mengatakan bahwa adapun ponsel yang akan diberikan merupakan milik korban pembunuhan.
“Muhammad Furqon alias Jepri mengakui menggunakan handphone korban sebagai imbalan dari kakaknya. Atas nama Volly Willy Aritonang alias Ahmad,†kata Titus, dikutip pada Selasa (30/5).
Sementara itu ia mengatakan bahwa ponsel tersebut diberikan. Karena pelaku telah membantu kakaknya untuk memindahkan jenazah korban ke kolong tol Cibitung, Cilincing, Jakarta Utara.
“Ponsel diberikan atas imbalan dari kakaknya, Volly Willy Aritonang alias Ahmad karena ikut membantu memindahkan jenazah korban,†ucap Titus.
