Pembunuhan di Central Park, Jam Tangan Korban Kirim Sinyal "SOS" ke Suami
Hukum

Forumterkininews.id, Jakarta - Polisi mengungkap fakta baru di balik tewasnya wanita berinisial FD (44) yang pria berinisial AH (26) bunuh di area sekitar Lobby Laguna Central Park Mal, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (26/9).
Kapolsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat Kompol Muharram Wibisono mengatakan, suami korban sempat mendapat sinyal SOS dari jam tangan pintar milik korban saat insiden terjadi.
"Diperkirakan permintaan bantuan SOS tersebut akibat benturan tangan di lantai yang terjadi saat korban jatuh," kata Muharram, dalam keterangannya, di Jakarta, Sabtu (30/9).
Baca Juga: Ancam Ketua PWI Depok, Dua Pegiat Medsos Info Depok Dilaporkan ke Polisi
Lebih lanjut Muharram menuturkan, suami korban saat itu tengah berada di apartemen kediamannya di sekitar mal.
"Suami istri ini kan kantornya sama. Di hari yang sama saat kejadian itu suaminya mau dinas keluar kota, tapi belum berangkat masih di apartemen," ucap Muharram.
Kemudian setelah mendapatkan sinyal SOS tersebut, suami korban langsung mencoba menghubungi ponsel korban namun tidak diangkat.
Baca Juga: Jelang Sidang Tuntutan Mario Dandy Cs, PN Jaksel Dibanjiri Karangan Bunga “Kawal Davidâ€Â
"Suaminya curiga karena ditelpon-telepon ke kantor belum sampai juga. Pada saat turun itu, suaminya melihat istrinya sudah tergeletak di situ. Itu setelah cukup lama," tukas Muharram.
Dalam pemberitaan sebelumnya, pelaku pun sudah polisi amankan tak lama setelah kejadian.
“Pelaku diamankan di pinggir kali arah Taman Anggrek,†kata Muharram, di Jakarta, Rabu (27/9).
Kejadian ini diketahui usai adanya saksi yang melihat korban pada pukul 07.05 WIB.
Sementara itu Muharram menuturkan berdasarkan keterangan saksi, pelaku AH tiba-tiba menyerang lalu menusuk korban.
“Korban mengalami luka berat di bawah leher itulah yang menyebabkan luka yang sangat fatal. Sehingga korban meninggal dunia,†tukas Muharram.
Namun hingga saat ini tim penyidik masih mendalami motif pelaku AH melakukan penusukan terhadap korban menggunakan pisau.
Bahkan polisi harus mengecek kondisi kejiwaan pelaku karena kerap berperilaku aneh saat pemeriksaan.