Pemerintah akan Kirim Bantuan 10 Ribu Ton Beras ke Palestina
Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa 10 ribu ton beras ke Palestina.
"Dalam waktu dekat, Indonesia juga akan mengirimkan 10.000 ton beras untuk saudara-saudara kita di Palestina," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dalam keterangan resminya dikutip Senin (4/8/2025).
Ia menyampaikan bahwa perjuangan kemerdekaan Palestina merupakan bagian dari amanah konstitusi dan komitmen nyata Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Satoru Ingin Tim U-17 Wanita Indonesia "Fight" dan Sundulannya Bagus
“Sejak awal, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kemerdekaan Palestina adalah bagian dari perjuangan bangsa Indonesia. Ini bukan hanya pidato, tetapi amanah Undang-Undang Dasar 1945. Indonesia tidak akan pernah menerima penjajahan dalam bentuk apa pun,” kata Sugiono.
Kelaparan Dijadikan Senjata
Menlu Sugiono. [Istimewa]
Baca Juga: Jokowi: Indonesia Negara Besar, Tidak Dapat Didikte Siapa Pun
Ia juga menekankan konsistensi Indonesia dalam menentang genosida, kelaparan yang dijadikan senjata, dan pemindahan paksa rakyat Palestina dari tanah airnya.
Sugiono menyebut bahwa bantuan Indonesia untuk Palestina terus mengalir, baik dalam bentuk diplomasi maupun aksi kemanusiaan konkret.
Selain bantuan kemanusiaan, Menlu Sugiono menegaskan bahwa Indonesia aktif menyuarakan isu Palestina di berbagai forum internasional, termasuk ASEAN, OKI, dan forum multilateral lainnya.
Situasi di Jalur Gaza kian mengkhawatirkan. Dalam waktu kurang dari sehari, enam warga dewasa dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi akut.
Hal itu menambah daftar panjang penderitaan rakyat Palestina yang terkepung di tengah konflik berkepanjangan.
Krisis Kemanusiaan di Palestina
Warga mengantri bahan makanan di Palestina. [X]
Laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu (3/8/2025), menunjukkan bahwa jumlah korban kelaparan di Gaza kini mencapai 175 jiwa, termasuk 93 anak-anak.
Ini adalah bagian dari krisis kelaparan di Gaza 2025 yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Kondisi mengenaskan ini tidak terjadi dalam ruang hampa.
Warga sipil Gaza menjadi korban utama dari pengepungan total Israel, yang mempersempit semua akses bantuan makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.
Selain serangan udara dan artileri, Israel juga menembaki warga Palestina yang mencoba mengakses bantuan makanan, menjadikan upaya bertahan hidup sebagai tindakan berisiko tinggi.
Kelaparan di Gaza bukan hanya akibat bencana, tetapi produk dari kebijakan sistematis yang diduga disengaja, seperti yang disampaikan Kantor Media Pemerintah Gaza.