Penanganan Bencana Aceh Dinilai Lambat, Husni: Kalau Bisa Kirim Ribuan Tentara supaya Cepat!
Berbagai pihak berjuang agar penanganan bencana Sumatera bisa berjalan baik dan cepat. Apalagi masyarakat sudah sangat menderita dalam 14 hari terakhir ini. Beberapa lokasi di Aceh misalnya, masih terisolir. Dan listrik masih padam di sebagian besar wilayah.
Berdasarkan laporan yang tercatat di ESDM, baru 36 persen listrik menyala di Aceh. Sementara di Sumatera Utara dan Sumatera Barat menunjukkan progress yang bagus.
Komisi VIII DPR langsung meninjau atau melakukan kunjungan kerja ke wilayah Aceh. Anggota Komisi VIII DPR RI, M. Husni yang juga Ketua Timwas Komsi VIII DPR RI, menyoroti lambannya penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh sejak dua pekan terakhir.
Baca Juga: Aceh Tamiang Jadi Fokus Perhatian Lantaran Terdampak Cukup Parah
Husni menegaskan perlunya percepatan evakuasi dan mobilisasi sumber daya nasional untuk menangani kondisi yang dinilainya semakin genting.
“Kita melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh yang hari ini yang terdampak dari pada bencana longsor dan banjir, yang kita boleh bilang ada 18 kabupaten/kota yang terdampak,” ujar Husni, dikutip dari laman DPR RI.
Ilustrasi [Foto; ig M Husni]Banyak Wilayah belum Ditangani Optimal
Menurutnya, hingga memasuki hari ke-14 pascabencana, masih banyak wilayah yang belum tertangani optimal. Akses darat terputus, terutama di kawasan Bener Meriah dan Gayo Lues, sehingga menghambat distribusi bantuan dasar. “Masih banyak tempat-tempat yang belum terevakuasi dengan baik, apalagi jalur-jalur transportasi daratnya terputus,” kata Politisi Fraksi Partai Gerindra ini. “Di sana, mulai dari makanan, dari mulai BBM, kemudian secara transportasi maupun komunikasi itu masih sangat jelek sekali,” ujar Ketua Harian Timwas Bencana DPR RI ini. Husni menekankan perlunya langkah cepat dari pemerintah, termasuk mobilisasi skala besar apabila diperlukan. “Sebenarnya pemerintah harus cepat ya turun tangan, apalagi kemarin kita mendengar bahwa nanti ini akan dipimpin oleh Kasad dalam penanganannya. Ya kalau boleh ribuan tentara kita kirimkan aja supaya evakuasi ini cepat berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Kondisi Aceh Tamiang Memperihatinkan
Baca Juga: TNI Berupaya Pulihkan Tujuh Daerah di Aceh yang Masih Terisolasi, Termasuk Aceh Tamiang
Ia menambahkan kondisi di Aceh Tamiang dan wilayah perbatasan dengan Sumatra Utara masih sangat memprihatinkan. Rumah sakit belum berfungsi optimal, listrik belum stabil, dan sejumlah korban diduga masih berada di kendaraan yang tertimbun lumpur. “Rumah sakitnya lumpuh, listriknya juga kita bilang masih jelek. Tentunya ini harus cepat, dari penanganan juga evakuasi-evakuasi mayat-mayat yang ada di dalam mobil-mobil yang terkena banjir, yang terkena lumpur itu sesegera mungkin,” ujarnya. Husni menyebut sejumlah rumah warga serta jalan-jalan utama kini telah tertutup lumpur yang mulai mengeras, bahkan mencapai dua meter di beberapa lokasi. Pemulihan sarana prasarana harus menjadi prioritas lanjutan setelah evakuasi.
Keterbatasan Dapur Umum Kemensos
Menyoroti keterbatasan dapur umum yang dioperasikan Kemensos, Politisi raksi Partai Gerindra meminta pemerintah pusat meningkatkan kapasitas dukungan. Ia menilai, dapur umum yang telah ada masih minim dan perlu ditambah. “Pihak Kemensos itu sudah mengoperasikan dapur umum, hari ini cuma kapasitasnya 100 ribu, yang diperlukan 800 ribu,” tegasnya.