Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Tampil untuk Pertama Kalinya Setelah Gencatan Senjata

Iran dan Israel telah melakukan gencatan senjata setelah pecah perang sekitar dua pekan. Kedua negara terancam perang habis-habisan terutama setelah Amerika Serikat (AS) secara terang menurunkan pasukannya menyerang fasilitas nuklir Iran.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada hari Kamis, 26 Juni bahwa negaranya telah memberikan “tamparan di wajah Amerika” dengan serangannya terhadap pangkalan Amerika di Qatar. Ia juga memperingatkan terhadap serangan Amerika lebih lanjut dalam komentar publik pertamanya sejak gencatan senjata diumumkan dengan Israel setelah perang 12 hari.

Sebuah Rekaman Pernyataan

Baca Juga: Rudal Iran Gempur Tel Aviv dan Haifa, Balas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei. (Twitter @khamenei_ir)

Ali Khamenei berbicara dalam rekaman video yang disiarkan di televisi pemerintah Iran, penampilan pertamanya sejak 19 Juni. Pria berusia 86 tahun itu tampak dan terdengar lebih lelah dibandingkan seminggu yang lalu, berbicara dengan suara serak dan kadang-kadang tersendat.

Pidato pemimpin tertinggi yang berdurasi lebih dari 10 menit itu dipenuhi dengan peringatan dan ancaman yang ditujukan kepada Amerika Serikat dan Israel.

Baca Juga: 100 GB Email Rekan Trump Dibajak, Peretas Diduga Iran Ancam Sebar ke Publik

Dia meremehkan serangan AS pada hari Minggu terhadap tiga situs nuklir Iran dengan menggunakan bom penghancur bunker dan rudal jelajah, dengan mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump – yang mengatakan serangan itu “sepenuhnya melenyapkan program nuklir Iran – telah “melebih-lebihkan” dampaknya.

“Mereka tidak dapat mencapai sesuatu yang signifikan,” lanjutnya seperti dikutip Associated Press.

Khamenei Soroti Keterlibatan AS

Iran melawan Israel dan AS. (Wikipedia)

Pemimpin Iran memperingatkan AS agar tidak melakukan serangan lebih lanjut. Khamenei mengklaim AS hanya melakukan intervensi dalam perang tersebut karena “dirasa jika AS tidak melakukan intervensi, rezim Zionis akan hancur total.”

“Mereka ikut berperang untuk menyelamatkan mereka, namun tidak menghasilkan apa-apa,” katanya.

Dia mengatakan serangan negaranya terhadap pangkalan Amerika di Qatar pada hari Senin adalah hal yang signifikan, karena hal itu menunjukkan Iran “memiliki akses ke pusat-pusat penting Amerika di wilayah tersebut dan dapat bertindak melawan mereka kapan pun diperlukan.”

“Republik Islam menang dan, sebagai balasannya, memberikan tamparan keras ke wajah Amerika,” katanya, seraya menambahkan “tindakan ini dapat terulang di masa depan.”

“Jika terjadi agresi, musuh pasti akan menanggung akibatnya,” ujarnya.