Penasaran Ingin Tahu?! Beginilah Perayaan Natal di Arab Saudi dan Negara Arab Lainnya

Nasional

Kamis, 26 Desember 2024 | 00:02 WIB
Penasaran Ingin Tahu?! Beginilah Perayaan Natal di Arab Saudi dan Negara Arab Lainnya
Ilustrasi/Foto: tangkap layar, YouTube Intelligence

Meskipun mayoritas penduduk negara-negara Arab beragama Islam, namun toleransi beragama yang tinggi memungkinkan umat Kristiani di sana merayakan Natal dengan meriah. Apalagi, wilayah Arab adalah tempat kelahiran agama Kristen sehingga tak heran banyak negara Arab pun ikut merayakannya.

rb-1

Bahkan di Arab Saudi, dimana sebelumnya mereka yang beragama Kristen dan kebetulan tinggal di negara itu karena pekerjaan dan lain hal, tidak berani secara terbuka merayakan Natal. Tapi kini pun, setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, mengalami perubahan besar.

Berikut cerita kemeriahan perayaan Natal di negara-negara Arab, termasuk Saudi Arabia yang dikutip dari berbagai sumber, di antaranya sbs.com.au

rb-3

Saudi Arabia--- Negara ini baru beberapa tahun terakhir ‘ikut’ merayakan Natal. Setidaknya, ornamen-ornamen Natal menghias berbagai tempat saat Christmas. Sebelumnya. Natal tidak dapat dirayakan secara terbuka oleh mereka yang beragama Kristen yang kebetulan ada di negara itu.

Berdasarkan catatan, Arab Saudi tidak memiliki warga negara Kristen karena negara tersebut tidak mengizinkan perpindahan agama dari Islam. Bahkan, perpindahan agama dari Islam ke Kristen dianggap sebagai salah satu dosa terbesar yang dapat dilakukan seorang Muslim dan dapat dihukum mati.

Arab Saudi adalah negara dengan mayoritas Muslim, dengan sekitar 93% penduduknya mengidentifikasi diri sebagai Muslim. Mayoritas orang Kristen di Arab Saudi adalah pekerja asing dari negara-negara di Afrika dan Asia Selatan dan Timur. Perkiraan jumlah orang Kristen di Arab Saudi berkisar antara 1,5 juta hingga 3,5 juta.

Sebelumnya, orang Kristen di Arab Saudi menghadapi banyak tantangan di negara tersebut.

Kini toko penjual pernak-pernik Natal ada di mana-mana di saudi Arabia. Mereka bebas menjual ornamen Natal itu sejak beberapa tahun terakhir ini

Namun semua itu berubah drastic dalam beberapa tahun terakhir. Adalah Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) yang membawa perubahan besar di negara tersebut terus berlanjut. Sejak 2020, perayaan Natal secara resmi dapat digelar secara terbuka, tiga tahun setelah Mohammed bin Salman (MbS) menjadi putra mahkota.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) yang membawa perubahan besar di negara tersebut terus berlanjut. Sejak 2020, perayaan Natal secara resmi dapat digelar secara terbuka, tiga tahun setelah Mohammed bin Salman (MbS) menjadi putra mahkota/tangkap layer YouTube Intelligence

Arab Saudi berubah drastic. Ornament-ornamen natal juga dapat dibeli secara terbuka. Begitu juga Industri perhotelan di negara itu menyambut dengan semangat Hari Natal, mereka juga menggelar pesta Natal setidaknya untuk ekspatriat. Tak ketinggalan toko-toko dan kafe serta kota-kota besar didekorasi untuk menyambut musim tersebut.

Arab Saudi, negara dengan mayoritas penduduk Muslim, telah mengalami perubahan signifikan. Bahkan Pemerintah Arab Saudi secara aktif mempromosikan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi antar umat beragama.

Lebanon- Sekitar 45 persen penduduk Lebanon beragama Kristen. Saat Natal tiba, wajar saja melihat umat Kristen dan Muslim merayakan bersama. Rumah, jalan, mal, toko kecil dan besar dihias pada acara perayaan ini.

Wilayah Palestina- Betlehem, tempat kelahiran Yesus, adalah tempat perayaan bagi tiga agama Kristen. Umat Protestan dan Katolik merayakan Malam Natal pada tanggal 24 Desember, Ortodoks Yunani, yang merupakan mayoritas umat Kristen di Palestina merayakannya pada tanggal 6 Januari, dan umat Ortodoks Armenia merayakannya pada tanggal 17 Januari.

Suriah- Tujuh tahun konflik berdarah tidak menyurutkan perayaan Natal di Suriah. Ibu kota Damaskus menyelenggarakan karnaval Natal di mana keluarga dan orang banyak berkumpul untuk menari, bernyanyi, dan menyaksikan pohon Natal tertinggi di negara tersebut.

Yordania—Di negara ini Sebagian besar penduduknya Muslim, pemeluk Kristen hanya 6 persen dari total populasi yang berjumlah 9,7 juta jiwa. Namun, Hari Natal diakui sebagai hari libur umum.

Irak--- Orang Irak merayakan Natal dengan cara yang unik. Pada Malam Natal, upacara khusus diadakan di halaman rumah-rumah umat Kristen, di mana anak-anak membaca kisah Kelahiran Yesus dari Alkitab, sementara anggota keluarga lainnya memegang lilin yang menyala. Setelah pembacaan berakhir, keluarga-keluarga menyalakan setumpuk duri kering sambil menyanyikan mazmur.

Umat Kristen Irak percaya bahwa api yang menyala meramalkan masa depan di tahun mendatang. Ketika api itu habis menjadi abu, anggota keluarga melompati abu itu tiga kali dan membuat permohonan.

Perayaan Natal di Mesir

Mesir--- Mesir adalah rumah bagi komunitas Kristen terbesar di wilayah Arab dengan lebih dari 10 juta orang yang memeluk agama tersebut. Sebagian besar umat Kristen Mesir adalah penganut Ortodoks Koptik yang merayakan kelahiran Yesus pada tanggal 7 Januari.

Umat Koptik Mesir berpuasa selama 43 hari sebelum Hari Natal, di mana mereka mengikuti diet vegan yang ketat.

Ketika hari itu tiba, umat beriman mengadakan pesta dengan banyak makanan termasuk daging, unggas, dan ikan.

UEA--- Sebagai kota wisatawan UEA tak ketinggalan ikut merayakan Natal. Nuansa Christmas sangat terasa dengan banyaknya dekorasi Natal di ruang terbuka, mal-mal besar juga hotel di Dubai.***

Tag Natal di Negara-Negara Arab Natal di Saudi Arabia

Terkini