Peneliti Temukan Dampak Trauma Masa Kecil pada Otak Manusia
Lifestyle

FTNews - Sebuah penelitian dari University of Essex, Inggris, berhasil temukan dampak trauma masa kecil pada otak manusia. Dengan bantuan artificial intelligence (AI), mereka berhasil menelusuri apa yang trauma tinggalkan di otak penyintasnya.
Melansir BBC, trauma tersebut dapat merubah cara otak muda berkembang. Selain itu, dapat juga menimbulkan dampak pada area penyelesaian masalah dan empati. Namun, dr. Megan Klabunde, psikologis klinis dan kesehatan anak dari University of Essex, mengatakan bahwa hal ini dapat membuka peluang baru untuk menghilangkan efek tersebut.
Pada tahun 2023, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat ada sebanyak 3.547 kasus kekerasan terhadap anak. Melalui kekerasan tersebut, terdapat sebuah kemungkinan anak tersebut akan mengalami trauma. Hal ini sangat berbahaya hingga membahayakan nyawa, karena dapat memicu rasa takut yang intens pada pengidapnya.
Baca Juga: Galaxy S23 Series Disebut Cocok untuk Konten Kreator
Dampak Trauma pada Otak
AI membantu menandai bagian otak yang terdampak oleh trauma. Foto: University of Essex
Sebelumnya, terdapat sebuah studi yang menunjukan bahwa trauma dapat merubah fisik otak seorang anak. Melalui bantuan AI, kini para peneliti dapat menemukan pola baru pada data dan mempermudah pemahamannya.
Baca Juga: Melunak, Elon Musk Dikabarkan Siap Beli Twitter
“Kami dapat melihat dengan jelas perubahan pada dua klaster di otak. Kami kini tahu bahwa penyelesaian masalah dan fokus terhadap diri sendiri terdampak. Berarti, seseorang dapat kesulitan dalam (mengungkapkan) emosi, membentuk hubungan, dan memahami tubuh mereka sendiri,†jelas dr. Klabunde.
Saat ini, banyak terapi trauma hanya berfokus terhadap membantu penyintas untuk menghindari pemicu dan mengatasi pikiran takutnya. Namun, dr. Klabunde menemukan bahwa penyintas tanpa gejala yang jelas dari post-traumatic stress disorder (PTSD) masih dapat terdampak dari pengalaman yang mereka alami.
“Sepertinya perlakuan saat ini kehilangan bagian penting dari teka teki tersebut. Mereka juga butuh untuk melihat bagaimana trauma dapat berdampak pada tubuh, perasaan diri sendiri, dan hubungan. Ini (hasil penelitian baru) dapat membawa harapan baru karena perlakuan yang tepat dapat mengembalikan perubahan otak,†ungkap dosen University of Essex ini.