Ifan Seventeen Tak Memiiki Pengalaman, 3 Sutradara Muda Ini Pantas Menjabat Direktur PT. Produksi Film Negara

Lifestyle

Kamis, 13 Maret 2025 | 17:03 WIB
Ifan Seventeen Tak Memiiki Pengalaman, 3 Sutradara Muda Ini Pantas Menjabat Direktur PT. Produksi Film Negara
Kolase para Sutradara Film Indonesia

Vokalis band Seventeen, Riefian Fajarsyah (Ifan Seventeen) baru saja ditunjuk sebagai direktur utama PT Produksi Film Negara (PFN).

rb-1

Ditunjuknya Ifan ini, menurut Putri Viola selaku Juru Bicara Kementerian BUMN, menjelaskan bahwa pemilihan PFN tidak asal pilih. Ada pertimbangan yang utama untuk menjadi seorang dirut PFN.

Ifan Seventeen, Direktur utama PT Produksi Film Negara (Instagram)

“Dari Kiprahnya, Ifan bukan cuma di dunia musik saja. Ifan punya pengalaman menjadi seorang produser. Sehingga kemudian kita harapkan bisa membawa perkembangan baru untuk PFN,” ujar Putri.

Baca Juga: Teman SMA Cari 'Anak Cina', Joko Anwar Bikin Pengpungan di Bukit Berduri Jadi Metode Pengampunan Dosa

rb-3

Putri mengklaim bahwa Ifan sudah lama sekali masuk ke dunia perfilman. Selain itu, pemilihan Ifan sebagai Dirut untuk menunjukkan bahwa pemerintah memberikan kesempatan bagi para pemuda untuk menjadi pemimpin.

Pemilihan Ifan ini ternyata banyak mendapatkan kritikan dari beberapa aktor film. Salah satunya Fedi Nuril.

“Kata @prabowo ‘kita harus menuju ke arah merit (kemampuan) system/ Prestasi!’ Tapi yang diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) malah Ifan Seventeen yang kemampuan, pengalaman dan prestasinya dalam film Indonesia nggak jelas,” tulis Fedi Nuril di akun @realfedinuril, Rabu (12/3/2025).

Baca Juga: Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN Tak Membuat Joko Anwar Resah: Gak Ada Manfaat Buat Kami, Kenapa Resah?

Lantas siapa kandidat yang pantas diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN)? Berikut deretan nama sutradara muda Indonesia.

Joko Anwar

Joko Anwar sutradara film (Instagram)

Pria kelahiran 3 Januari 1976 ini memulai karirnya menjadi penulis proyek film berjudul Arisan! (2003). Film ini sangat sukses, dan berhasil masuk dalam “Film Terbaik” di Festival Film Indonesia 2004 dan “Best Movie” di MTV Indonesia Movie Awards pada tahun 2004.

Setelah sukses menjadi penulis “Arisan!”, Joko Anwar akhirnya memulai karir sutradaranya di tahun 2005 untuk film “Janji Joni” yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Mariana Renata.

Janji Joni juga masuk dalam seleksi beberapa festival film Internasional bergengsi seperti Sydney Film Festival dan Festival Film Internasional Busan.

Pada tahun 2009, Joko Anwar kembali menyutradarai film Pintu Terlarang. Film tahun 2009 ini berhasil membuat dirinya sebagai sutradara kelas dunia.

Di tahun 2015, Joko Anwar membuat drama thriller A Copy of My Mind. Film ini berhasil mendapatkan 3 Piala Citra dan membuat Joko dinobatkan sebagai Sutradara Terbaik.

Joko Anwar membuat ulang film horror Pengabdi Setan pada tahun 2017. Film ini berhasil mendapatkan 7 nominasi di Festival Film Indonesia 2017.

Riri Riza

Riri Riza Sutradara Film (Instagram)

Mohammad Rivai Riza atau yang dikenal dengan nama Riri Riza, memulai karirnya melalui film Kudesak pada tahun 1998.

Riri Riza sempat dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik pada tahun “2004, 2005, 2014 dan 2016,” dan dirinya berhasil memenangkannya pada tahun 2016 melalui film Athirah.

Meski demikian,film buatan Riri Riza berhasil diputar terus menerus di setiap zamannya. Seperti film ‘Ada apa dengan Cinta?’ yang berhasil menang dalam Festival film Bandung, ‘Eliana, Eliana’ juga berhasil menang di Festival Film Bandung 2003 untuk skenario terbaik, dan Festival Film Indonesia 2004 untuk kategori Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.

Pada tahun 2016, Film Athirah berhasil menang di Festival Film Indonesia untuk kategori Sutradara Terbaik, Penulis Skenario dan Adaptasi Terbaik.

Ifa Isfansyah

Ifa Isfansyah sutradara film (Instagram)

Pada tahun 2001, Ifa Isfansyah mendirikan komunitas film independen bernama Fourcolours Film yang aktif memproduksi film pendek.

Di tahun 2006, ia membuat film pendek ‘Harap Tenang, Ada Ujian!’ dan berhasil memenangkan perhargaan di beberapa festival penting di Indonesia termasuk menjadi film pendek terbaik di Jogja-NETPAC Asia Film Festival dan Festival Film Indonesia 2006.

Tak hanya itu saja ‘Harap Tenang Ada Ujian!’ berhasil masuk di sesi Internasional Competition Shot Shorts Film Festival 2007, Tokyo Jepang dan Alamaty Film Festival di Kazakhstan serta Three Eyes Film Festival di Mumbai.

Pada tahun 2007, ia memproduksi film pendek ‘Setengah Sendok Teh’. ini pun membuat Ifan menjadi salah satu sineas Asia yang terpilih mengikuti Asia Film Academy di Festival Film Internasional Busan 2006 dan berhasil memenangkan scholarship award di Fakultas Film dan Video Dongseo University/ Im Kwon Taek Film School, Korea.

Pada tahun 2011, Ifa membuat film ‘Sang Penari’, dari film ini dirinya berasil meraih Piala Citra dan berhasil membuat dirinya menjadi Sutradara Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2011.

2019 Ifa kembali membuat film “Kucumbu Tubuh Indahku”, dan berhasil meraih Piala Citra sebagai Film Terbaik pada Festival Film Indonesia 2019.

Tag Joko Anwar Riri Riza sutradara indonesia sutradara muda indonesia pengganti ifan seventeen ifa isfansyah

Terkini