Pengertian, Proses, dan Praktik Sumpah Pocong

Jawa Barat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:50 WIB
Pengertian, Proses, dan Praktik Sumpah Pocong
Ilustrasi Peti Jenazah. [Unsplash]

Nama Raden Gilap Sugiono mendadak trending setelah kabar kematiannya disampaiakan pengacara Hotman Paris Hutapea. Pemimpin Padepokan Agung Amparan Jati Cirebon ini diketahui pernah memimpin ritual sumpah pocong Saka Tatal, mantan terpidana kasus kematian Vina Cirebon.

rb-1

Untuk membuktikan dirinya tidak terlibat dalam pembunuhan Vina Cirebon, Saka Tatal rela menjalani ritual Sumpah Pocong yang dipimpin oleh Raden Gilap Sugiono.

Almarhum Raden Gilap Sugiono. [Instagram]

Sumpah pocong adalah sebuah ritual adat yang dikenal dalam masyarakat Indonesia, terutama di Jawa dan Madura. Ritual ini dianggap sebagai cara terakhir untuk membuktikan kebenaran atas suatu masalah yang sangat serius, seringkali terkait dengan perselisihan, tuduhan, atau fitnah.

Baca Juga: Razman Arif Nasution Ngamuk Gebrak Meja, Deddy Corbuzier: Saya Tidak Pernah Lihat Sulap Seperti Ini

rb-3

Proses ini bukan sembarang ritual, karena melibatkan elemen spiritual yang kental dengan mistisisme dan ancaman hukuman dari alam gaib jika sumpah itu dilanggar.

Dalam sumpah pocong, seseorang yang dituduh atau berselisih akan disumpah di depan pemuka agama, seperti kyai atau ulama, yang dihormati di masyarakat setempat. Mereka yang terlibat akan dibalut dengan kain kafan, seperti jenazah, lalu diletakkan di dalam masjid atau tempat keramat.

Di depan saksi-saksi, orang tersebut akan mengucapkan sumpah bahwa apa yang dia katakan adalah benar. Jika terbukti berbohong, mereka dipercaya akan mendapat hukuman langsung dari Tuhan, seperti kematian atau musibah berat.

Baca Juga: Pengacara Firdaus Oiwobo Buka Suara Soal Diberhentikan Kongres Advokat Indonesia: Itu Biasa

Meskipun sumpah pocong banyak dipercaya oleh masyarakat tradisional, ada banyak kontroversi seputar ritual ini. Beberapa kalangan menolak ritual ini karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam yang lebih murni, terutama karena adanya unsur mistik.

Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa ritual ini bisa disalahgunakan untuk menekan seseorang agar mengakui sesuatu yang mungkin tidak benar, hanya karena tekanan psikologis dari prosesi sumpah yang menyeramkan.

Di sisi lain, sebagian orang masih melihat sumpah pocong sebagai cara yang ampuh untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan secara hukum formal.

Bagi mereka, sumpah pocong adalah bentuk keadilan yang lebih tinggi, di mana kebenaran hanya bisa ditegakkan melalui sumpah yang melibatkan kekuatan spiritual.

Terlepas dari pandangan pro dan kontra, sumpah pocong tetap menjadi bagian unik dari tradisi lokal Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai spiritual dan budaya.

Ritual ini juga mengingatkan kita akan kompleksitas kepercayaan masyarakat Indonesia yang kaya akan warisan mistis dan adat istiadat yang terus hidup hingga saat ini.

Tag Hotman Paris Hutapea Sumpah Pocong Raden Gilap Sugiono

Terkini