Pengurus Utama dan Sejumlah Anggota DPD Grib Jaya Nyatakan Mundur dan Lepas Seragam, Ini Alasannya!
Sumatra Utara

Pengurus utama dan sejumlah anggota DPD GRIB Jaya Sumut mendeklarasikan pengunduran diri mereka sebagai anggota kepengurusan.
Salah satu alasan pengunduran pengurus dan anggota GRIB Jaya Sumut soal pelaksanaan pilkada di Sumatera Utara.
Dalam deklarasi yang berlangsung, Kamis (9/1/2025) kemarin, hadir sejumlah pengurus, di antaranya Sekretaris Daerah (Sekda) DPD GRIB Jaya Sumut Rukun Sembiring dan Bendahara Jaman Ginting.
Baca Juga: KM Subur GT 43 Tenggelam di Perairan Pulau Situngkus, 12 ABK Berhasil Diselamatkan
Tampak pula beberapa wakil ketua, di antaranya, Bobby O Zulkarnain, Thomas Sinuhaji, Indra Siregar, Johannes Ginting, Hardika Sinuraya, berserta unsur pengurus DPD GRIB Sumut lainnya.
Secara bergantian, para figur yang selama ini menjadi pengurus utama dan ‘motor penggerak’ DPD GRIB Jaya Sumut tersebut, menyatakan pengunduran diri mereka.
Selain menyatakan mundur, mereka juga melepas pakaian seragam, sebagai tanda, tidak lagi menjadi anggota GRIB Jaya.
Baca Juga: Kunker Ke Sumut, Jokowi Resmikan Infrastruktur dan Serahkan BLT
Dengan alasan kurang lebih serupa, langkah ini juga diikuti oleh beberapa PAC (Pengurus Anak Cabang) hingga ke tingkat ranting.
Di antara PAC tersebut adalah Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Selayang, Simalingkar, dan Kecamatan Pancur Batu.
Informasinya, ada lima dari tujuh koordinator daerah (korda) se-Sumut yang ikut dalam pengunduran diri tersebut.
Rukun Sembiring menyebut, salah satu alasan pengunduran mereka adalah terkait pelaksanaan pilkada di Sumatera Utara.
Di mana dalam hal ini, sudah jelas ada garis dan arahan dari pusat, seperti apa GRIB Jaya berpartisipasi dalam pilkada.
“Pada hari ini kami mengundurkan diri, semua pengurus DPD GRIB Jaya Sumatera Utara, saya sebagai pribadi juga sebagai sekda, ada bendahara, wakil ketua, semua lengkap, semua para korda, adalah menyikapi tentang masalah Pilkada di Sumatera Utara. Sebuah organisasi itu tentunya ada rapat pleno pengurus DPD. Namun tidak ada dilaksanakan rapat pleno, tiba-tiba diarahkan ke salah satu paslon,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Rukun Sembiring, mereka harus mengambil sikap tegas, untuk tetap satu komando dengan arahan dari pusat. Apalagi menurutnya, GRIB Jaya adalah ‘underbouw’ Partai Gerindra.
Sehingga tentu saja, apa yang digariskan Partai Gerindra, khususnya dalam pilkada, akan mereka perjuangkan.
Dalam hal Pilkada Sumut misalnya, mereka ‘tegak lurus’ mendukung Bobby – Surya. Sedangkan di Pilkada Medan, mendukung Roco – Zaki.
“Ya kami tegak lurus. Apa semboyan yang diusung oleh Gerindra, kami tetap tegak lurus,” tegasnya.
Soal langkah ke depan setelah deklarasi pengunduran, Rukun mengatakan, mereka akan tetap sebagai pekerja.
“Dari awalnya pun juga kami adalah kader daripada SPTI. Jadi kami tetap juga ke situ karena memang dari awal pun, beberapa puluh tahun, itulah rumah kami,” katanya.
Pada kesempatan itu, Rukun juga menyampaikan kepada para kader GRIB Jaya untuk tetap semangat.
Serta terus berjuang sesuai dengan semboyan dan cita-cita para pendiri GRIB Jaya.
“Tetap lanjutkan perjuangan. Walaupun berbeda pendapat, ini bukan menyatakan suatu perpecahan. Bukan. Tapi beda pilihan itu biasa. Beda dalam hal tentang pilihan, itu hak masing-masing. Makanya kita juga punya pilihan yang secara kolektif begini,” ungkapnya. ***