Penjualan Mobil Rusia Naik Drastis, Perang dengan Ukraina Tidak Pengaruh?
Pasar otomotif Rusia menutup tahun 2025 dengan sentimen positif di pekan terakhir. Penjualan mobil penumpang melonjak 18% menjadi 33.400 unit dalam seminggu penuh.
Namun, euforia ini perlu ditahan. Secara tahunan, angka tersebut masih 11% lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2024 menandakan pasar belum sepenuhnya pulih.
Baca Juga: Gunung Berapi di Rusia Meletus Setelah 500 tahun Tertidur akibat Gempa Besar, Apa Ancamannya?
Truk dan Kendaraan Komersial Jadi Penopang
Pertumbuhan lebih kuat justru terlihat di segmen kendaraan komersial ringan (LCV) dan truk. Penjualan LCV melesat 34.4% menjadi hampir 2.400 unit, sementara registrasi truk naik 26.6% menjadi 1.743 unit.
Truk berat menjadi penyumbang terbesar dengan kenaikan 29%.
Baca Juga: Bos Teknologi Rusia Ungkap Bagaimana Tertinggal Negaranya Soal AI dari AS-China
Meski begitu, angka tahunan untuk semua segmen masih negatif. Penjualan LCV misalnya, anjlok sepertiga dibanding tahun lalu, mencerminkan lesunya permintaan dari usaha kecil dan menengah (UKM).
Para analis menduga kenaikan akhir tahun ini lebih disebabkan faktor musiman dan dorongan penutupan kuota penjualan dealer.
Apakah ini awal tren pemulihan atau hanya sekadar "pemulihan teknis" sementara, akan terlihat jelas di awal tahun 2025. Optimisme baru bisa dibangun jika kenaikan berlanjut melewati bulan-bulan pertama tahun depan.
Penjualan Mobil Naik di Tengah Perang dengan Ukraina
Data penjualan positif mingguan yang tampak kontradiktif di tengah perang dengan Ukraina ini sebenarnya dapat dijelaskan oleh beberapa faktor yang kompleks.
Ini bukan tanda ekonomi Rusia yang sehat, melainkan hasil dari distorsi pasar yang diciptakan oleh kebijakan pemerintah dan situasi yang unik.
Berikut adalah faktor-faktor utama yang menyebabkan penjualan bisa positif dalam kondisi perang: