Perancis akan Melakukan Uji Coba Pengintaian Berbasis AI

FTNews – Perancis akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2024 yang akan berlangsung pada tanggal 26 Juli – 11 Agustus 2024. Sebagai penyelenggara, Perancis harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi para peserta dan juga penontonnya yang akan berlangsung di Paris ini.

Oleh karena itu, mereka akan mencoba sebuah teknologi baru, yaitu pengintaian yang berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Rencananya, mereka akan melakukan uji coba pada konser Depeche Mode sebagai “latihan” sebelum menerapkannya saat Olimpiade berlangsung.

Melansir Reuters, Pemerintah Perancis telah meloloskan izin penggunaan video pengintaian berbasis AI ini sejak tahun 2023. Penggunaan teknologi ini bertujuan untuk mendeteksi kejadian atau perilaku manusia yang tidak normal dalam acara berskala besar. Selain itu, teknologi ini memiliki peran penting untuk mencegah serangan-serangan seperti pada Olimpiade 1996 Atlanta atau serangan truk di Nice, Perancis tahun 2016 silam.

Cara Kerja Pengintaian Berbasis AI

Ilustrasi kamera pengintai. Foto: canva

Jadi, algoritma video pengintaian akan menggunakan perangkat lunak dalam komputer. Perangkat lunak tersebut akan menganalisa gambar yang ia tangkap dari kamera pengintai secara langsung.

Sejauh ini, terdapat empat perusahaan yang telah membantu untuk mengoptimalkan perangkat lunak ini. Perusahaan tersebut adalah Videtics, Orange Business, ChapsVision, dan Wintics. Mereka mengembangkan perangkat lunak AI yang menggunakan algoritma untuk membantu dalam mengidentifikasi ancaman di ruang publik.

Perusahaan-perusahaan ini juga “melatih” AI mereka untuk dapat mendeteksi “peristiwa” yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, mereka akan membaca perilaku abnormal manusia dan mengirim peringatan tersebut kepada manusia. Lalu, manusia yang akan memutuskan apakah peringatan itu nyata dan memerlukan tindak lanjut.

Hanya Boleh Dipergunakan di Delapan Peristiwa

Ilustrasi kerumunan massa. Foto: canva

Pemerintah Perancis hanya memperbolehkan penggunaan pengintaian berbasis AI ini dalam delapan peristiwa. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah kerumunan yang melonjak, kerumunan orang yang sangat banyak, benda terlantar, kehadiran atau penggunaan senjata, orang yang terbaring, kebakaran, pelanggaran peraturan lalu lintas.

BACA JUGA:   Studi Terbaru: Sampah Elektronik Hasilkan Emas Murni

Pihak-pihak yang mendapatkan akses untuk pengintaian berbasis AI ini adalah kepolisian, pemadam kebakaran, dan agen keamanan transportasi umum. Untuk pengintaian pada konser Depeche Mode ini, akan menggunakan perangkat lunak milik Wintics. Teknologi ini akan digunakan di sekitaran Paris dan transportasi publik.

“Semuanya berjalan relatif baik, semua lampu menyala hijau (untuk penggunaan di masa mendatang),” ujar Kepala Kepolisian Paris, Laurent Nunez.

Tidak Boleh Menggunakan Pengenal Wajah

Ilustrasi pengenal wajah oleh AI. Foto: canva

Berdasarkan undang-undang barunya, Pemerintah Perancis melarang penggunaan pengenalan wajah dalam beberapa kasus. Selain itu, Pemerintah Perancis juga mengatakan bahwa ini merupakan “garis merah” yang tidak boleh dilangkahi.

“Perangkat lunak yang memungkinkan pengawasan video bertenaga AI dapat dengan mudah mengaktifkan pengenalan wajah. Ini hanyalah pilihan konfigurasi,” jelas Katia Roux dari Amnesty International Perancis.

Selain itu, Amnesty International juga mengatakan bahwa regulasi terkait pengenal wajah masih abu-abu dan teknikal. Sehingga, perlindungan hukum masih belum mencukupi.

Artikel Terkait

Live Streaming di Indonesia, Youtuber IShowSpeed Sampai Dibikin Nangis!

FT News - Seorang Youtuber asal Amerika Serikat (AS), IShowSpeed,...

Respon Polos Orang Indonesia saat Bertemu Youtuber Speed: Dia Siapa?

FT News - Youtuber Speed atau IShowSpeed sedang berkunjung...

Patch Update Wasteland Storm di Garena Undawn Bakal Hadir 19 September

Garena Undawn akan merilis pembaruan patch update Wasteland Storm...

Cek Nomor HP, Ada Aplikasi Selain GetContact

FT News – Akun Fufufafa semakin ramai diperbincangkan oleh...