Pertama di Indonesia, Jakarta akan Punya Pedestrian Bawah Tanah

Forumterkininews.id, Jakarta – DKI Jakarta segera memiliki pedestrian bawah tanah. Hal ini menjadi yang pertama di Indonesia. Pembangunan jalur pedestrian bawah tanah tersebut nantinya terkoneksi dengan Stasiun MRT Dukuh Atas-Gedung Thamrin Nine UOB.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hari ini menjadi sejarah. Pasalnya jalur bawah tanah ini menjadi yang pertama di Jakarta dan Indonesia. Pembangunan ini diperkirakan memakan waktu 18 bulan.

“Hari yang bersejarah memulai sebuah proyek pembangunan jalur pedestrian di bawah tanah. Dimana penumpang MRT akan melewati sebuah tunnel untuk menjangkau gedung-gedung sekitar stasiun,” kata Anies saat konferensi pers bertajuk pembukaan “TOD Fair 2022” di Jakarta pada Kamis, (7/7)

Ia juga menyebut bangunan pedestrian ini merupakan masa depan. Karena ke depannya semua pembangunan MRT yang sedang dalam tahap konstruksi disiapkan rongga. Sehingga dibuatkan koridor penyambung ke bangunan sekitarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pembangunan ini merupakan integrasi level kedua dimana integrasi yang dibangun merupakan integrasi antarstasiun dengan bangunan-bangunan sekitarnya.

Sedangkan integrasi level pertama adalah integrasi antarmoda. Yakni bagaimana MRT tersambung dengan Transjakarta, angkutan umum, kereta api yang kini sudah ada 9 stasiun terintegrasi level pertama.

Dengan adanya interkoneksi hasil kemitraan antara pemerintah dan swasta ini, Anies berharap dapat mewadahi perpindahan dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

“Kita ingin perpindahan kendaraan pribadi ke umum menjadi perpindahan yang rasional. Baik secara hitungan waktu, biaya menjadi,” tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Pembangunan Pedestrian Bawah Tanah Telan Anggaran 150 Miliar

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menyebut pembangunan ini menelan biaya Rp150 miliar. Anggaran ini ditanggung penuh pihak pengembang pembangunan.

BACA JUGA:   Tingkatkan Perekonomian, BUMD Didorong Bekerja Sama dengan BUMN dan Swasta

“Jadi tadi saya tanya karena ini memang full 100 persen akan ditanggung developer kerja sama kami, diperkirakan sekitar Rp150 miliar,” ungkap William

Fasilitas ini bakal memiliki standar internasional dengan akses sepeda jalan kaki. Kawasan ini juga dipastikan ramah disabilitas dengan didukung prasarana lift. Interkoneksi bawah tanah ini disebut Direktur Utara PT MRT (Perseroda) sebagai interkoneksi pertama MRT dan Indonesia.

Artikel Terkait