Pesawat Turbulensi Hebat, Satu Orang Meninggal Dunia

FTNews – Pesawat merupakan salah satu moda transportasi yang teraman di dunia. Naasnya, pesawat milik maskapai Singapore Airlines harus mengalami turbulensi hebat hingga mencelakakan setidaknya 31 orang penumpangnya.

Pesawat manufaktur Boeing 777-300ER ini sedang menjalankan perjalanannya dari London menuju Singapura pada Selasa (21/5). Setelah 10 jam perjalanan, lebih tepatnya di atas Cekungan Irrawaddy di Myanmar, pesawat tersebut mengalami turbulensi hebat.

Mengutip dari media pemberitaan asal Inggris, Reuters, sang pilot langsung meminta melakukan pendaratan darurat di Bangkok. Untungnya, pesawat tersebut berhasil mendarat di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand dengan aman. Direktur Umum Bandara Suvarnabhumi mengkonfirmasi pendaratan tersebut dalam sebuah konferensi pers.

Setibanya mereka di Bangkok, pihak medis bekerja untuk memeriksa 211 penumpang dan 18 kru pesawat. Singapore Airlines mengatakan sebanyak 30 orang harus menepi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut. Namun, satu orang penumpang asal Inggris, bernama Geoff Kitchen (73), meninggal dengan dugaan serangan jantung.

Kondisi dalam Pesawat Mengenaskan

Kondisi pesawat Singapore Airlines pasca turbulensi hebat. Foto: Reuters

Sebelum turbulensi terjadi, pesawat berada di ketinggian 37 ribu kaki di atas permukaan tanah. Tiba-tiba, turbulensi hebat mengguncang pesawat. Pesawat mengalami kenaikan ketinggian hingga 1.664 kaki per menit dan turun hingga 1.536 per menit dalam hanya kurun waktu tiga detik.

Reuters berhasil mendapatkan tangkapan foto kondisi dalam pesawat pasca turbulensi tersebut. Kondisi kabin terlihat sangat mengenaskan. Mulai dari panel atas kabin jebol, masker gas bergantungan dari langit-langit, hingga barang-barang milik penumpang yang bertebaran di mana-mana.

Menurut kesaksian seorang penumpang, beberapa kepala beberapa penumpang membentur langit-langit di atas tempat duduk mereka. Bahkan hingga menjebolkan langit-langit tersebut. “Saya menyaksikan barang-barang bertebaran di mana-mana dan banyak kru pesawat yang cedera,” ungkap Kittikachorn.

BACA JUGA:   September 2022, Bandara Halim Layanani Penerbangan Komersial

Sebelumnya, hal yang serupa telah terjadi pada pesawat milik maskapai LATAM Airlines yang terbang dari Sydney, Australia menuju Auckland, Selandia Baru. Pesawat berjenis Boeing 787 dengan nomor penerbangan LA800 ini tiba-tiba mengalami “terjun bebas” di tengah perjalanan.

Nasib sial ini berhasil mencederai 50 penumpang, bahkan satu di antaranya mengalami cedera serius. Selain itu, 12 penumpang lainnya harus melanjutkan perawatannya ke rumah sakit.

Artikel Terkait

5 Kota Terpintar di Dunia, Adakah dari Indonesia?

FTNews - Untuk membangun sebuah perkotaan tentu tidak dapat...

Dikunjungi Menparekraf, Ada Apa di Danau Ubur-ubur Kakaban?

FTNews - Pada Selasa (2/7), Menteri Pariwisata dan Ekonomi...

Pesawat Air Europa Alami Turbulensi, Celakakan 30 Orang

FTNews - Sebuah penerbangan dari maskapai Air Europa mengalami...

Kunjungi China, Menparekraf Pamerkan 5 Destinasi Super Prioritas

FTNews - Pariwisata adalah salah satu tulang punggung ekonomi...