Pj Bupati Tangerang Menyayangkan Kericuhan di Pasar Kutabumi

Forumterkininews.id, Tangerang - Penjabat (Pj) Bupati Tangerang Dr Andi Ony menyayangkan terjadinya kericuhan di Pasar Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Ia mengecam bentrokan antara sekelompok massa dengan pedagang pasar.

"Kami sangat menyayangkan dengan adanya kejadian ini. Hal-hal tindak kekerasan seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi di Indonesia, tindakan humanis itu harusnya yang dikedepankan. Semangat jiwa gotong royong itu sudah ada dari dulu. makanya saya menyayangkan adanya hal ini," ucap Andi, dikutip situs resmi Pemkab Tangerang, Senin (25/9).

Lebih lanjut, Pemkab Tangerang, kata Andi, telah berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan kepolisian untuk mendalami kericuhan tersebut.

Baca Juga: Belasan Aktivis Greenpeace Diamankan, Nyebur Bawa 'Gurita' ke Kolam HI

Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono menjamin kondisi Pasar Kutabumi sudah kondusif.

"Pada saat ini kami akan menjamin kondisi telah kembali normal dan berhasil ditangani dan kondusif," ujar Sigit.

Pihak kepolisian tengah melakukan penyidikan dan investigasi terkait penyebab kericuhan tersebut.  Ia mengimbau kepada seluruh pihak yang terlibat untuk sukarela menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

Baca Juga: Cium Bendera Merah Putih, Bahar Serukan NKRI dan Pancasila Harga Mati

"Hari ini pihak Satpol PP dan Polsek Pasar Kemis telah ada di lokasi kejadian untuk menjaga dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Kami mengimbau kepada pihak yang terlibat untuk secara suka rela untuk menyerahkan diri kepada polisi dan kami akan menegakkan hukum secara profesional," jelasnya.

Awal Mula Kericuhan di Pasar Kutabumi

Sebelumnya, kericuhan terjadi di Pasar Kutabumi, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Minggu (24/9) sore.

Peristiwa tersebut terekam kamera amatir warga sekitar. Terlihat sekelompok massa merusak dan menjarah kios milik pedagang.

Dalam video yang Forumterkininews.id terima, massa merusak lapak milik pedagang dengan batu dan balok. Akan tetapi, sampai saat ini belum jelas motif kericuhan tersebut.