Iran vs Amerika-Israel Memanas, Bursa Saham Asia Ikut Melemah

Ekonomi Bisnis

Senin, 23 Juni 2025 | 14:07 WIB
Iran vs Amerika-Israel Memanas, Bursa Saham Asia Ikut Melemah
Ilustrasi grafik saham. [Pexels]

Bursa saham di Asia ikut dibuka melemah seiring semakin memanasnya perang Iran vs Amerika-Israel.

rb-1

Pada perdagangan pagi ini, mayoritas bursa di Asia melemah diikuti dengan pelemahan IHSG di level 6.833 di sesi pembukaan perdagangan.

Melemahnya bursa saham Asia, ditengarai karena pelaku pasar kembali mengkhawatirkan terjadinya kemungkinan memburuknya perang, di mana Iran bisa saja melakukan aksi serangan balasan dengan cakupan wilayah yang lebih luas.

Baca Juga: Terungkap! Taktik Hamas Lawan Israel Ternyata Pakai Teknologi Siber

rb-3

Menanti Hasil Pertemuan Iran-Rusia

Ilustrasi rudal Iran. [Istimewa]Ilustrasi rudal Iran. [Istimewa]

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, pasar masih menanti hasil pertemuan antara menteri luar negeri Iran dengan Presiden Rusia. Dan hasil dari pertemuan tersebut yang nantinya akan menentukan kinerja pasar keuangan kedepan.

Baca Juga: Recep Tayyip Erdogan: Israel Organisasi Teroris Zionis

“Meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah (jadi penyebab bursa saham Asia melemah)," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima FT News.

Gunawan mengatakan dalam sepekan ke depan ada sejumlah agenda ekonomi penting yang akan mempengaruhi kinerja pasar.

"Seperti data manufaktur AS, testimoni Gubernur Bank sentral AS, rilis data pertumbuhan ekonomi AS di Q1 dan inflasi AS,” katanya.

Gunawan mengatakan ada sentimen negatif baru, di mana perang telah memasuki babak baru. Sentimen ini akan menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan di tanah air, dan dampaknya belum bisa terukur dengan jelas sejauh ini.

Bergantung Respons Iran-Rusia

Ilustrasi Iran serang Israel. [Istimewa]Ilustrasi Iran serang Israel. [Istimewa]

"Serangan AS ke Iran telah memicu tekanan jual pada pasar saham di tanah air. Dan kondisinya akan sangat bergantung pada respon Iran maupun Rusia terhadap serangan AS sebelumnya," imbuhnya.

Sementara itu, di hari Jum’at (27/6/2025) pasar keuangan di tanah air akan diliburkan memperingati tahun baru Islam. Sementara itu mata uang rupiah ditransaksikan melemah di level 16.395 per US Dolar.

"Rupiah melemah dekati 16.400 per US Dolar, yang bisa saja terlewati pada perdagangan hari ini," katanya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Sabtu 21 Juni 2025 lalu bahwa militer AS menyerang tiga lokasi di Iran, yang secara langsung mendukung upaya Israel untuk menghentikan program nuklir negara itu.

Dikutip Associated Press, tidak ada pengakuan langsung dari pemerintah Iran tentang adanya serangan yang dilakukan. Kantor berita IRNA yang dikelola negara pada Minggu pagi melaporkan serangan terhadap lokasi nuklir Fordo di negara itu yang mengaktifkan pertahanan udara. Kantor berita itu tidak menjelaskan lebih lanjut.

Keputusan untuk melibatkan AS secara langsung dalam perang itu muncul setelah lebih dari seminggu serangan Israel terhadap Iran yang bertujuan untuk secara sistematis membasmi pertahanan udara dan kemampuan rudal ofensif negara itu, sambil merusak fasilitas pengayaan nuklirnya.

Namun, pejabat AS dan Israel mengatakan bahwa pesawat pengebom siluman Amerika dan bom penghancur bunker seberat 30.000 pon (13.500 kilogram) yang dapat mereka bawa menawarkan peluang terbaik untuk menghancurkan situs yang dijaga ketat yang terhubung dengan program nuklir Iran yang terkubur jauh di bawah tanah.

"Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan," kata Trump dalam sebuah unggahan di media sosial.

"Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat."

Trump mengatakan bahwa pesawat pengebom siluman B-2 digunakan tetapi tidak menyebutkan jenis bom apa yang dijatuhkan. Gedung Putih dan Pentagon tidak segera menguraikan operasi tersebut.

Serangan tersebut merupakan keputusan yang berbahaya, karena Iran telah berjanji untuk membalas jika AS bergabung dengan serangan Israel, dan bagi Trump secara pribadi. Dia memenangkan Gedung Putih dengan janji menjauhkan Amerika dari konflik luar negeri yang mahal dan mencemooh nilai intervensionisme Amerika.

Tag Iran Ekonomi Israel Pasar Perang Saham asia

Terkini