PKB-PBNU Memanas, Jazilul Fawaid: Mari Kita Jaga Jarak
FT News - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menjawab kisruh hubungan antara partainya dengan PBNU.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan bahwa PKB dan PBNU merupakan entitas yang berbeda.
Partai politik diatur dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. Sementara Organisasi Masyarakat (ormas) diatur dalam Nomor 17 Tahun 2013.
Baca Juga: Tegas! Jokowi Minta Tidak Ada Lagi Politisasi Agama di Pemilu
“PBNU satu entitas, PKB satu entitas mari kita jaga jarak sesuai dengan konstitusi. Jadi, PBNU dan PKB tidak ada hubungannya. 2 entitas yang berbeda,” ujarnya di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (6/8).
Dengan perbedaan kedua entitas ini, Jazilul mengatakan sebaiknya kedua entitas saling menjaga.
Rais Syuriah PBNU (tengah) sekaligus Anggota Panel Pengkaji hubungan PBNU-PKB Cholil Nafis dalam Konferensi Pers soal pemanggilan Sekjen PKB Hasanuddin WHjid di Kantor PBNU, Senin (5/8) siang. [FTNews / Muhamad Nur Alfiyan]
Baca Juga: Waspada Para Pengguna Jasa Joki! 3 "Penyakit" Ini akan Menghampiri
“Jaga jarak sesuai jalur masing-masing. Jangan bikin kisruh,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jazilul mengaku partainya tidak ambil pusing dengan kekisruhan ini.
“Yang jelas gus ipul (Sekjen PBNU Saifullah Yusuf) kan yang menyampaikan membentuk tim untuk mengambil alih PKB. Itu kan bikin kisruh, itu bertentangan dengan aturan ormas aturan partai politik,” imbuhnya.
Sebelumnya Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul membentuk Panel Pengkaji hubungan PBNU-PKB.
Anggota panel pengkaji hubungan PBNU-PKB sekaligus Rais Syuriah, KH Cholil Nafis menunggu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Muhammad Hasanuddin Wahid yang seharusnya siang ini, Senin (5/8) memenuhi undangan dari PBNU.
Pertemuan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar di DPP PKB Jakarta, Selasa (6/8/2024) [FT News/Muhamad Nur Alfiyan]
Menunggu Hasanuddin, Nafis menggunakan pakaian layaknya santri, yaitu menggunakan baju Koko, sarung berwarna biru, dan kopiah. Dirinya mengaku sudah menunggu sejak pukul 12:30 WIB.
“Harusnya (Sekjen PKB) hadir pada tadi jam 12.30 menurut undangan kami, tetapi kami tunggu sampai jam 14:30 tadi saya turun dari atas juga belum ada konfirmasi kedatangannya,” kata Kiai Cholil Nafis.