Polisi Gulung Sindikat Narkoba Malaysia, Dalangnya Perempuan 35 Tahun Asal Banten

Belum lama polisi berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jaringan Malaysia, kini terjadi lagi. Juga dari Malaysia. Sebanyak 30 kilogram sabu, ribuan liquid vape mengandung narkotika, dan cairan psikotropika berlabel “Happy Water Lamborghini” yang dikemas menyerupai minuman legal, dipasok dari Malaysia melalui Meranti, Riau, berhasil digagalkan.
Empat orang ditangkap, termasuk perempuan asal Pandeglang Banten, TS, usia 35 tahun. Dia diduga berperan sebagai pengendali jaringan serta penghubung dengan bandar di Malaysia.
Tiga tersangka lainnya N (24) selaku koordinator darat dan perekrut kurir, J (20) sebagai kurir dan Y (19) yang bertugas memantau jalur distribusi.
Baca Juga: Heboh di Riau! Tiga Penculik Bocah 9 Tahun Ditangkap Usai Pesta Narkoba
Hal ini terungkap dalam ekspos kasus yang dipimpin Wakapolda Riau Brigjen Pol Jossy Kusumo, didampingi Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi, Kepala BNNP Riau Brigjen Christ Reinhard Pusung, Bupati Meranti H Asmar, serta unsur Forkopimda, Kamis (9/10/2025), dilansir mediacenter.riau
Pengungkapan kasus penyelundupan 30 kilogram narkoba dari Malaysia, Kamis (9/10/2025)/Foto: Humas Polda Riau
Para tersangka ditangkap antara 26 September hingga 1 Oktober 2025, hasil penyelidikan intensif Satresnarkoba Polres Meranti dan Polsek Merbau. “Dari hasil pemeriksaan, jaringan ini dikendalikan langsung dari Malaysia dan masuk melalui jalur laut ke wilayah Merbau sebelum diteruskan ke daerah lain di Riau,” ungkap Kapolres.
Baca Juga: Shin Tae-yong Optimistis Lolos Semifinal walau Dikalahkan Malaysia
Kejar-kejaran Polisi dan Pelaku
Kasus ini bermula dari laporan masyarakat tentang adanya aktivitas mencurigakan di Kecamatan Tasik Putri Puyu, 26 September 2025. Setelah dilakukan penyelidikan selama empat hari, tim gabungan menemukan empat pria dengan dua sepeda motor - Honda Vario dan Yamaha NMAX saat melintas di Desa Mengkopot pada dini hari, 30 September 2025.
Saat akan dihentikan, para pelaku kabur hingga terjadi pengejaran dramatis ke Desa Bagan Melibur. Di lokasi tersebut, satu motor ditemukan terbalik dengan karung putih dan tas abu-abu berisi puluhan bungkus sabu merek Chinese Tea.
Tak jauh dari lokasi, petugas juga menemukan ratusan bungkus liquid vape dan cairan “Happy Water Lamborghini”.
Penyisiran hutan selama berjam-jam akhirnya membuahkan hasil, tiga pelaku berhasil ditangkap. Polisi kemudian mengembangkan kasus ini ke Pandeglang, Banten, dan meringkus TS, pengendali jaringan, yang diketahui berkomunikasi langsung dengan bandar Malaysia menggunakan iPhone 14.
Barang Bukti yang Tercecer
Kapolres merincikan hasil barang bukti yang berhasil disita diantaranya sebanyak 30.713,7 gram sabu dalam kemasan teh hijau “Chinese Tea”, 24.302,4 gram cairan Happy Water Lamborghini.
Selanjutnya, sebanyak 1.034 bungkus liquid vape berbagai merek seperti Popeye, Pink, Hijau, dan Ungu, serta 3 unit sepeda motor, dan beberapa telepon genggam yang digunakan untuk koordinasi.
Foto: Humas Polda Riau
“Jumlah sabu ini bisa digunakan hingga 100 ribu orang jumlah yang cukup untuk merusak satu generasi muda di Riau,” ujar Kapolres.
Ia mengakui, keberhasilan ini berkat kerja sama erat antara aparat dan masyarakat. “Informasi dari warga menjadi titik awal keberhasilan operasi ini. Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan masyarakat,” tambahnya.
Kapolres Meranti memastikan pihaknya tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi peredaran narkoba di wilayah perbatasan. “Kami siap menjaga Meranti agar tetap bersih dari narkoba. Tidak ada kompromi untuk jaringan internasional,” tutup AKBP Aldi.
Modus Penyelundupan Makin Canggih
Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo mengatakan, modus penyelundupan kini semakin canggih dengan memanfaatkan pelabuhan tikus di wilayah pesisir.
“Kami sudah memasang jaringan pengawasan di seluruh titik rawan agar barang haram ini tidak lagi masuk ke wilayah Riau,” ujarnya.
Kepala BNNP Riau Brigjen Christ Reinhard Pusung menambahkan bahwa pengungkapan ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah berdirinya Polres Meranti.
“Kerja keras luar biasa. Polres Meranti bukan hanya menyelamatkan masyarakat, tapi juga generasi muda dari ancaman narkoba. Bayangkan, 30 kilogram sabu itu bisa menjangkiti 90 ribu orang,” ungkapnya.
Ia juga memperingatkan masyarakat agar tidak tertipu dengan kemasan menarik. “Vape bermerek Lamborghini, Popeye, Pink, atau cairan Happy Water itu bukan rokok elektrik biasa, tapi narkoba cair yang mematikan,” tegasnya.
BNNP Riau bersama Bea Cukai, Kepolisian, dan Pemda akan terus memperketat pengawasan dan menutup seluruh jalur masuk yang digunakan sindikat lintas negara.