Potret Kelam Judi Online di Kamboja: Gak Judi Gak Macho

Hukum

Sabtu, 29 Juni 2024 | 00:00 WIB
Potret Kelam Judi Online di Kamboja: Gak Judi Gak Macho

Kepolisian resor Ciamis, Jawa Barat (Jabar) berhasil membongkar praktik judi online jaringan internasional yang berpusat di Kamboja.

rb-1

Satu orang warga Ciamis inisial TCA ditangkap polisi karena terlibat dalam jaringan judi Kamboja. TCA ditangkap di hotel Tasikmalaya.

TCA sendiri berperan sebagai pengumpul uang judi online. Uang itu dikumpulkan TCA ke dalam 216 buku rekening tabungan.

Baca Juga: Tegas! Jokowi Minta Tidak Ada Lagi Politisasi Agama di Pemilu

rb-3

"Di sini yang kita tangkap inisial TCA, kita menemukan ada beberapa buku rekening, 216 buku rekening," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Ciamis AKP Joko Prihatin.

Sekeluarga jadi tersangka bisnis judi online saat ditampilkan di Polda Metro Jaya, pada Kamis (6/6/2024) (Foto: FTNews / Adinda Ratna Safira)

Kamboja dikenal sebagai negara yang jadi surga para penjudi. Praktik judi di Kamboja bahkan membuat banyak warga negara Indonesia menjadi korban human trafficking.

Baca Juga: Waspada Para Pengguna Jasa Joki! 3 "Penyakit" Ini akan Menghampiri

Korban diiming-imingi bekerja di tempat industri biasa dengan gaji tinggi namun malah masuk ke dalam jaringan judi internasional.

Lantas seperti apa potret judi online di Kamboja? Berikut ulasannya

Judi Online di Kamboja

Praktik judi di Kamboja sebenarnya merupakan hal ilegal. Pemerintah Kamboja berdasarkan undang-undang pemberantasan judi 1996 melarang praktik judi.

Menurut undang-undang tahun 1996, pemerintah melarang semua praktik perjudian. Sayangnya di undang-undang itu, hukuman yang dijatuhkan terbilang rendah, hanya denda dan hukuman penjara singkat.

Menariknya meski ada undang-undang pemberantasan judi, departemen umum Penjara Kamboja tidak mencantumkan perjudian sebagai salah satu dari 28 pelanggaran hukum yang bisa dikenai penjara.

Pemerintah Kamboja terbilang 'terbuka' untuk industri judi. Hal ini bisa dilihat dari aturan larangan perjudian hanya berlaku untuk warga Kamboja.

Potret Kelam Judi Online di Kamboja: Gak Judi Gak MachoPotret Kelam Judi Online di Kamboja: Gak Judi Gak Macho Potret Kelam Judi Online di Kamboja: Gak Judi Gak Macho [vodenglish]

Artinya, pemerintah Kamboja seolah tutup mata pada praktik judi online yang melibatkan warga negara lain.

Hingga Oktober 2015, sejumlah kasino tumbuh subur di kota-kota Kamboja. Setidaknya terdapat 75 kasino yang beroperasi dan melayani warga asing dengan pendapatan.

Dari 75 kasino itu, pemerintah Kamboja mendapatkan 2 miliar dolar AS hanya dalam 9 bulan mereka beroperasi.

Judi sebagai Budaya Kamboja

Meski memiliki aturan pemberatasan judi, pemerintah Kamboja memberikan izin untuk berjudi bagi warganya.

Namun para warga Kamboja hanya boleh berjudi dengan lima perusahaan lotere yang disponsori pemerintah. Menariknya, lima perusahaan lotere itu dikelola oleh orang-orang terdekat pemerintah.

Selain itu, warga Kamboja juga diberikan izin untuk bermain judi slot. Lagi-lagi, mesin slot itu dikelola oleh negara. Namun pada 2009, permainan mesin slot dilarang disebabkan timbulnya masalah sosial mulai dari utang hingga aksi kekerasan.

Perjudian memang bagian dari budaya Kamboja. Budaya judi sudah mengakar bagi masyarakat Kamboja. Bahkan di negara itu ada idiom di masyarakatnya tentang judi.

Menurut orang Kamboja, lelaki yang tidak berjudi dianggap tidak maskulin alias macho. Menariknya, ada pepatah Khmer soal judi yang justru bertentangan dengan idiom soal judi.

Potret Kelam Judi Online di Kamboja: Gak Judi Gak MachoPotret Kelam Judi Online di Kamboja: Gak Judi Gak Macho Potret Kelam Judi Online di Kamboja: Gak Judi Gak Macho [rfi.fr]

"Perjudian selalu menghancurkan kehidupan," itu pepatah Khmer yang awalnya begitu ditaati orang Kamboja.

Industri judi di Kamboja sendiri mulai tumbuh subur pada 1990. Saat itu di sejumlah kota mulai dibangun kasino.

Di kota-kota perbatasan seperti di Poipet, O Smach dan Bavet dianggap sebagai jalur kasino awal. Di tiga kota ini, kasino beroperasi untuk warga negara asing.

Sementara di kota wisata seperti Koh Kong dan Sihanoukille, kasino beroperasi untuk siapa saja yang memiliki paspor asing. Industri ini terus tumbuh subur.

Pada 2011, pendapat pajak yang dihasilkan dari industri ini mencapai 20 juta dolar AS. Pada 2014, 57 kasino menyetor pajak ke pemerintah Kamboja sebesar 25 juta dolar AS.

Nilai pendapatan pajak dari kasino tiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Meski harus diakui hal ini juga mendatangkan penyakit sosial.

Pemerintah Kamboja harus dihadapkan pada masalah mulai dari aksi kekerasan akibat utang judi masyarakatnya. Bahkan ada masalah hukum soal suap aparat kepolisian.

Penduduk desa di Kamboja yang ingin berjudi harus menyuap polisi demi mendapatkan identitas ganda saat masuk kasino. Sejumlah penjudi mengaku bahwa saat mereka masuk ke kasino, mereka diminta untuk menyerahkan setengah dari harta milik mereka.

Tag Headline Kamboja Judi judi online

Terkini