Prabowo: Begitu Palestina Merdeka, Indonesia Siap Akui Israel

Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menerima kunjungan Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 28 Mei 2025.

Dalam kunjungan tersebut, Prabowo dan Macron turut membicarakan perdamaian di Timur Tengah dan mendorong kemerdekaan Palestina sebagai negara yang berdaulat.

"Perancis juga terus mendukung langkah-langkah ke arah kemerdekaan Palestina sebagai negara merdeka," kata Prabowo dilihat FT News dari unggahan video Youtube sekretariat presiden, Rabu 28 Mei 2025.

Baca Juga: 7 Potret Prabowo dan Presiden Prancis Emmanuel Macron Kunjungi Akmil Magelang

Ia mengatakan Prancis juga akan terus mendesak segera diberlakukannya penghentian kegiatan bersenjata di Gaza dan menyerukan jaminan terhadap akses kemanusiaan penuh.

"Kami juga mendukung rencana Prancis dan Arab Saudi untuk menyelenggarakan KTT Konferensi Tingkat Tinggi di bulan Juni mendatang guna mendorong penyelesaian two state solution dan mewujudkan perdamaian di kawasan Timur Tengah," ungkapnya.

Kemerdekaan Palestina Solusi Perdamaian

Baca Juga: Prabowo-Gibran Unggul Jauh di Riau, Raih 1,9 Juta Suara

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron. [Youtube Sekretariat Presiden]

Menurut Prabowo kemerdekaan Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian.

"Saya sampaikan di berbagai tempat, bahwa Indonesia hanya memandang hanya penyelesaian two state solution, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar," katanya.

"Tapi di samping itu pun saya tegaskan kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya karena," sambung Prabowo.

Palestina Merdeka, Indonesia Akui Israel

Presiden Prabowo Subianto. [YouTube Sekretariat Presiden]

Lebih lanjut Prabowo menjelaskan apabila kemerdekaan Palestina tercapai, maka Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara.

"Karena itu Indonesia sudah menyampaikan begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," tukasnya.

Diketahui, Indonesia hingga kini belum mengakui Israel sebagai negara berdaulat. Alasan utama Indonesia belum mengakui Israel sebagai negara adalah karena Indonesia secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang penjajahan Israel atas wilayah Palestina.

Hal ini tercermin dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, sehingga sebelum Palestina merdeka, Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Selain itu, masyarakat Indonesia memiliki solidaritas tinggi terhadap Palestina, baik dari sisi agama maupun kemanusiaan, sehingga sikap ini juga menjadi alasan kuat penolakan pengakuan terhadap Israel.

Indonesia pun mengatur kebijakan resmi yang melarang hubungan diplomatik formal dengan Israel, termasuk larangan pengibaran bendera dan penggunaan atribut negara Israel di wilayah Indonesia.