Prabowo Sebut Ladang Gas Terbesar Ada di Andaman Aceh, Target Swasembada Energi 2028
Ekonomi Bisnis

Presiden Prabowo Subianto menyebutkan ladang gas terbesar se-Asia Tenggara ada di Andaman, Provinsi Aceh.
Dengan adanya temuan ladang gas terbesar ini, Prabowo optimis bahwa swasembada energi dapat tercapai pada tahun 2028-2029 mendatang di Tanah Air.
"Mubadala (perusahaan migas asal Uni Emirat Arab) menemukan ladang gas salah satu terbesar di Andaman, di Asia Tenggara mungkin salah satu ladang terbesar," katanya usai menghadiri Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) 2025 di ICE BSD City, Rabu (21/5/2025).
Baca Juga: Presiden Prabowo Tinjau Lokasi Terkena Banjir di Bekasi, Sambil Buka Puasa Bareng dengan Warga
Menurut Prabowo, cadangan gas di Andaman Aceh memiliki sumber daya mencapai 10 triliun kaki kubik (10 TCF). Oleh karenanya, bila dikelola dengan baik maka target swasembada bisa tercapai.
Presiden Prabowo Subianto. [YouTube Sekretariat Presiden]
Saya kira pada 2028–2029 kita akan mencapai target swasembada energi," lanjutnya.
Baca Juga: Biodata dan Agama Sugiono Sekjen Gerindra, Kesatria Jedi dari Aceh
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan pemerintah terbuka terhadap manapun yang mau bekerjasama dalam mengelola potensi migas.
"Kita terbuka, kita welcome semua pengusaha yang mau ikut serta dari mana pun ya kan kita sangat terbuka kepada pihak manapun," ungkapnya.
Prabowo Target Swasembada Energi
Sebelumnya, Prabowo Subianto resmi meluncurkan dua proyek strategis sektor minyak dan gas (migas) di Kepulauan Riau, yakni Proyek Forel dan Terubuk yang menjadi bagian dari Blok South Natuna Sea Block B.
Ilustrasi SPBU. [Istimewa]
Peresmian ini dilakukan secara virtual dari Istana Negara pada Jumat, 16 Mei 2025 dan disaksikan langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di lokasi proyek.
Dalam sambutannya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya serius pemerintah untuk mendorong kemandirian energi nasional.
Dia menyebut proyek tersebut sebagai pencapaian bersejarah di awal masa pemerintahannya. "Ini adalah momen penting dalam perjalanan bangsa untuk mencapai swasembada energi nasional. Proyek Forel dan Terubuk bukan sekadar investasi migas, tapi simbol tekad kita mewujudkan kedaulatan energi Indonesia," sebut Prabowo.
Ketua Umum (Ketum) Gerindra itu juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah mewujudkan proyek ini. Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan dua proyek ini akan memperkuat fondasi ekonomi nasional dan mengurangi ketergantungan impor energi.