FTNews – Sebentar lagi hari Pemilihan Umum 2024 akan tiba. Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga menyelenggarakan debat calon presiden yang kelima atau yang terakhir kalinya.
Dari kelima debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), banyak kejadian-kejadian yang mewarnai pesta politik ini. Tidak hanya itu, tidak banyak juga sang calon melakukan sindir-menyindir hingga tersulut emosi mereka.
Namun, di dalam debat yang terakhir ini, ada sesuatu yang berbeda dari perdebatan-perdebatan sebelumnya. Kali ini, para calon terlihat lebih tenang dan tidak saling menyindir satu sama lain.
Malahan, tidak jarang juga para capres saling mendukung program antara satu sama lain. Seperti sebelumnya, saat Anies Baswedan menyindir kinerja Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan dengan nilai 11 dari 100.
Tentu hal ini memanaskan situasi. Bahkan Prabowo sering mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan penilaian yang Anies berikan.
Perbedaan yang Ada di Debat Kelima
Dalam debat capres kali ini, para peserta tampak lebih fokus membahas pembahasan yang berkaitan dengan topik-topik debat. Mereka pun juga saling bertukar pikiran dengan program masing-masing pasangan calon (paslon).
Tidak ada kata-kata menyindir ataupun cacian yang dikeluarkan dari ketiga mulut capres ini. Bisa kita bilang, bahwa perdebatan ini adalah perdebatan yang paling “adem†di antara yang sebelumnya.
Saat memberikan pernyataan penutup, bahkan Prabowo berterima kasih dan meminta maaf pada paslon 01 dan 02. Ia meminta maaf jika ada kata-kata selama kampanye ini yang tidak mengenakan hati mereka.
“Saya, atas nama Prabowo-Gibran, dan Koalisi Indonesia Maju, minta maaf kepada paslon 01, Pak Anies dan Pak Muhaimin, dan paslon 03, Pak Ganjar dan Pak Mahfud, seandainya dalam kampanye ini ada kata-kata atau perbuatan kami yang tidak berkenan, kami memohon maaf sebesar-besarnya,†ucap Prabowo.
Selain itu, pasangan dari Gibran Rakabuming Raka ini juga meminta maaf kepada KPU. Prabowo juga menegaskan bahwa kita harus menegakan kerukunan, persatuan, kekeluargaan, di dalam semua unsur dan kalangan bangsa Indonesia.
Ia juga menganggap paslon 01 dan paslon 03 adalah saudara-saudaranya untuk berjuang membangun negeri ini. Ini adalah salah satu contoh di mana walaupun kita berbeda dalam pandangan politik, namun kita harus tetap menjadi satu dan tidak berpecah belah akibat politik.
