Prabowo Subianto Ubah Istilah Makan Siang Gratis, Mengapa?

FTNews – Program makan siang gratis dari Presiden terpilih Prabowo Subianto berganti nama. Kini program unggulan itu dapat istilah baru makan bergizi gratis untuk anak-anak.

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengoreksi dan menyampaikan itu langsung. Kala itu saat ditanya soal implementasi program makan siang gratis dalam sebuah wawancara eksklusif stasiun TV swasta baru-baru ini.

“Saya ingin koreksi setelah kita pelajari istilah yang tepat makan bergizi gratis untuk anak-anak. Karena kalau anak sekolah dasar pagi, kalau menunggu makan siang kan terlalu lama jadi harus makan pagi. Makanya kita ubah. Dan harus bergizi, fokus untuk anak-anak,” kata Prabowo.

Namun tetap dari program itu, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka telah mempelajari dan menganalisa, sangat menentukan masa depan bangsa. Sebab anak-anak adalah masa depan bangsa Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Prabowo pun tak memungkiri hampir 25 persen anak-anak Indonesia saat ini mengalami kurang gizi. Kondisi yang baginya sangat memprihatinkan.

Ada pula yang tidak mengalami kurang gizi namun orang tuanya berjuang keras agar keluarganya mendapat hidup layak.

“Setelah saya pelajari di berbagai negara dunia memang memberi makan untuk anak-anak mereka. Kalau tidak salah hitungan PBB sudah ada 76 negara yang memberi program makan bergizi di sekolah-sekolah,” tuturnya.

Kemudian ada 5-6 negara yang dalam persiapan melakukan program itu. Indonesia jika Oktober 2024 nanti terimplementasi maka akan menjadi negara ketujuh.

Bahkan Prabowo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan ini menyebut, program makan bergizi anak sudah diujicoba (pilot project) beberapa bulan terakhir di sejumlah tempat.

Hasilnya, ada peningkatan kesehatan anak, kemampuan, fokus semangat belajar, attitude terhadap lingkungan membaik. Selain itu pertumbuhan anak kembali normal.

BACA JUGA:   Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Raja Salman
Ilustrasi anak Indonesia. Foto: Freepik/i>

Program Strategis

Bagi Prabowo jelas program ini strategis. Jika rakyat dan anak-anak kurang gizi tentu akan sulit mencapai tujuan pembangunan nasional.

Tak hanya itu, program makan bergizi ini pun mampu mendorong pembangunan ekonomi. Sebab bahan baku akan diambil dari daerah setempat.

“Sekarang kita dengar petani habis panen harga jatuh. Panen tidak terserap. Saya optimis ini tidak akan jadi masalah karena sudah ada yang menyerap. Ya anak-anak di wilayah itu,” ucapnya.

Dengan begitu, ekonomi akan tumbuh dan penghasilan petani juga lebih baik.

“Saya optimis dan percaya kita akan menjadi negara kuat dengan anak-anak kita makan bergizi?,” imbuhnya.

Terkait anggaran, Prabowo mengaku sudah menghitung betul dan bangsa Indonesia mampu. Disinggung soal organisasi yang akan mengurus program tersebut, pihaknya pun sudah mengkajinya. Apakah perlu kementerian khusus atau cukup badan saja.

“Saya kira bukan organisasi yang penting. Tapi yang penting adalah skemanya, sistemnya sampai terwujud sampai ke anak tepat,” tandasnya.

Ilustrasi anak sekolah. Foto: GoodStats

Cegah Kebocoran

Prabowo pun menegaskan program ini jangan sampai terjadi kebocoran dan harus berjalan efisien. Sebab menurutnya ada fenomena di bangsa ini terlalu banyak kebocoran.

Sementara itu untuk program susu gratis, akan juga pihaknya tinjau. Sebab menyesuaikan kebutuhan anak di tiap daerah yang tidak bisa disamaratakan.

Programnya akan menyesuaikan tipologi daerah apakah pegunungan, pesisir atau kepulauan. Melihat juga potensi di daerah apakah penghasil susu entah dari kerbau atau kambing.

Bahkan ada pula opsi pemaksimalan protein dari telur yang mudah dan murah namun kandungan proteinnya menurut riset lebih tinggi dari susu.

“Jadi harus fleksibel yang penting anak-anak kita dapat makan bergizi,” tegasnya.

Artikel Terkait