Presiden Madagaskar Kabur ke Luar Negeri Setelah Didemo Besar-besaran Gen Z
 141020257.jpg)
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina dikaporkan telah melarikan diri dari negara Afrika tersebut. Demikian informasi menurut ketua oposisi, sumber militer, dan seorang diplomat asing.
Peristiwa kaburnya Presiden Andry Rajoelina menjadi kali kedua ketika para demonstran muda menggulingkan pemerintahan, hanya dalam singkat di tengah gelombang keresahan global Gen Z.
Presiden Andry Rajoelina Amankan Diri
Dikutip Reuters, Siteny Randrianasoloniaiko, pemimpin oposisi di parlemen, mengatakan bahwa Rajoelina meninggalkan Madagaskar pada Minggu setelah sejumlah unit militer membelot dan bergabung dengan para demonstran.
“Kami menghubungi staf kepresidenan dan mereka mengonfirmasi bahwa beliau telah meninggalkan negara itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa keberadaan Rajoelina saat ini tidak diketahui.
Dalam sebuah pidato kepada bangsa yang disiarkan di Facebook pada Senin malam, Rajoelina mengatakan bahwa ia harus berpindah ke lokasi aman untuk melindungi nyawanya.
Ia tidak mengungkapkan keberadaannya, tetapi tampil dengan sikap menantang, menyatakan bahwa ia tidak akan “membiarkan Madagaskar dihancurkan.”
Demonstrasi meletus di negara itu pada 25 September akibat krisis air dan listrik, namun dengan cepat meningkat menjadi pemberontakan atas keluhan yang lebih luas, termasuk korupsi, pemerintahan yang buruk, dan kurangnya layanan dasar.
Presiden Rajoelina Kabur dengan Pesawat Militer Prancis
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina. (x @PresidenceMada)Masih dikutip Reuters, sumber militer mengatakan bahwa Rajoelina terbang keluar dari Madagaskar — bekas koloni Prancis — menggunakan pesawat militer Prancis pada Minggu. Radio Prancis RFI melaporkan bahwa ia telah mencapai kesepakatan dengan Presiden Emmanuel Macron.
Macron, yang berbicara di Mesir setelah menghadiri KTT tentang gencatan senjata dan kesepakatan sandera di Gaza, mengatakan ia tidak dapat segera mengonfirmasi laporan bahwa Prancis telah membantu Rajoelina melarikan diri dari negaranya.
Ia menambahkan bahwa tatanan konstitusional harus dijaga di Madagaskar, dan meskipun Prancis memahami keluhan generasi muda negara itu, keluhan tersebut tidak boleh dimanfaatkan oleh faksi militer.
Sumber militer itu menambahkan bahwa pesawat Casa milik Angkatan Darat Prancis mendarat di bandara Sainte Marie, Madagaskar, pada Minggu.
“Lima menit kemudian, sebuah helikopter tiba dan memindahkan penumpangnya ke dalam Casa,” kata sumber itu, menambahkan bahwa penumpang tersebut adalah Rajoelina.