Profesor Kedokteran Ancam “Resign” Massal, Korea Selatan Panik

FTNews – Wacana profesor kedokteran Korea Selatan untuk mengundurkan diri secara massal mendapat kritik. Menteri Kesehatan Korea Selatan Cho Kyoo-hong mengkritik sejumlah perguruan tinggi, salah satunya Universitas Nasional Seoul akibat wacana ini.

Rencananya, profesor kedokteran akan mengundurkan diri secara massal pada pekan depan (25/3). Cho menjelaskan, bila rencana ini terwujud, masyarakat akan menjadi korban karena bakal menelantarkan pasien.

“Masyarakat akan kesulitan memahami profesor kedokteran yang berpartisipasi dalam aksi kolektif dengan menelantarkan pasien. Padahal mereka seharusnya fokus membujuk dokter dan mahasiswa yang masih dalam masa pelatihan untuk kembali ke rumah sakit dan sekolah,” jelas Cho, Jumat pekan lalu.

Pengunduran diri secara massal ini merupakan aksi lanjutan mogok kerja ribuan dokter muda di Korea Selatan. Mereka mengkritik kebijakan baru pemerintah soal memperbanyak jumlah dokter.

Para dokter khawatir dengan dibukanya pendaftaran fakultas kedokteran secara masif hanya akan menghasilkan sumber daya manusia yang tidak berkualitas. Sementara, saat ini kesejahteraan mereka masih jauh dari ideal.

Bujuk Dokter Muda

Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Min-soo meminta para profesor ini membujuk dokter muda untuk kembali bekerja. Pasalnya, tindakan ini mengganggu pelayanan kesehatan masyarakat. Pernyataan ini Park ini imbas profesor kedokteran di universitas memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri, minggu depan. 

“Masyarakat merasa sulit untuk memahami dan bahkan mengungkapkan kemarahan terhadap profesor kedokteran, yang dihormati sebagai pemimpin masyarakat, karena mereka berupaya membuat pemerintah bertekuk lutut untuk memajukan agenda mereka,” kata Park

Dokter senior lain dari sekolah tinggi lain juga mengancam akan berhenti bekerja untuk sementara waktu, bila tuntutan mereka tidak dipenuhi. Hingga saat ini sekitar 90 persen dari 13.000 dokter magang dan dokter residen tidak lagi bekerja sejak akhir Februari.

BACA JUGA:   Indonesia Peringkat Satu Penderita Diabetes Tertinggi se-ASEAN, Ini Penyebabnya
korea selatan
Protes dokter di Korea Selatan. Foto: ABC

Protes ke Pemerintah

Mereka memprotes pemerintah Korea Selatan yang menambah pendaftaran sekolah kedokteran hingga 2.000 tempat. Sementara, sekolah sudah ada 3.058 sekolah kedokteran.

Park mengatakan pemerintah berkomitmen untuk melakukan dialog bersama para dokter untuk mencapai kesepakatan. Pemerintah, kata Park akan mendengarkan dengan penuh perhatian, mencerminkan pendapat dalam kebijakan.

Tujuan pemerintah menambah jumlah mahasiswa kedokteran untuk menghadapi populasi penuaan yang cepat di negara tersebut. Selain itu, pemerintah berpendapat jumlah dokter di daerah sangat terbatas.

Sebaliknya, para dokter di Korea Selatan mengatakan kenaikan jumlah mahasiswa baru akan menurunkan kualitas pendidikan kedokteran, hingga mengakibatkan biaya pengobatan jauh lebih tinggi untuk pasien.

Artikel Terkait