Profil Dedi Mulyadi, Calon Gubernur Jawa Barat 2024-2029

Dedi Mulyadi, yang kini bertarung di pemilihan gubernur Jawa Barat, lahir dari pasangan Sahlin Ahmad Suryana dan Karsiti.

Mantan bupati Purwakarta itu lahir di Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada 11 April 1971.

Ayah Dedi sendiri pensiunan Tentara Prajurit Kader, sedangkan ibunda pernah jadi sukarelawan Palang Merah Indonesia atau PMI, dan tak pernah sekolah.

Baca Juga: Pendapatan KDM dari YouTube dengan 6,8 Juta Subscribers Bisa Bikin Gubernur Kaltim Melongo

Di masa mudanya, Dedi Mulyadi suka membantu orang tua di sawah. Dia berstatus bungsu dari Sembilan bersaudara.

Wajar saja jika Dedi Mulyadi yang kita kenal sangat menjaga kearifan lokal dan mewarisi tradisi, dia tumbuh dengan kebudayaan Sunda, di mana padi seperti ibu bagi orang Sunda.

Deddy Mulyadi dan Erwan Setiawan ikut bertarung di pemilihan gubernur Jawa Barat 2024. (Instagram @dedimulyadi71)

Dedi punya tekad kuat dalam pendidikan meskipun anak dari keluarga petani, dia awalnya ingin kuliah di Universitas Padjadjaran jurusan Fakultas Hukum. Sayangnya ekonomi keluarga tidak memungkinkan ia kuliah di Unpad.

Baca Juga: Kapolda Sumut Tegaskan Siap Sukseskan Pilkada 2024 yang Aman dan Damai

Dedi memilih Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Purnawarman di Purwakarta.

Bibit dirinya aktif di politik dimulai sejak aktif di Senat Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI. Kemudian di tahun 1994 terpilih jadi HMI Purwakarta.

Selain itu, Dedi aktif menggalang kekuatan buruh melalui wadah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia atau SPSI (1997) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia atau KSPSI (1998).

Dedi menikah dengan Sri Muliawati tahun 1998. Pernikahan dilakukan sebelum lulus kuliah tahun 1999.

Sayangnya, Sri Muliawati meninggal dunia di tahun 1999, setelah dikaruniai anak bernama Maulana Akbar Ahmad Habibie.

Dedi kemudian menikah dengan Anne Ratna Mustika tahun 2003. Pernikahan mereka cuma berusia 20 tahun, setelah Anne menggugat cerai Dedi di Pengadilan Agama Purwakarta pada tahun 2022.

Anne sendiri merupakan politikus dan berhasil meraih jabatan Bupati Purwakarta.

Dedi Mulyadi lalu terpilih jadi Anggota DPRD Purwakarta melalui Partai Golkar periode 1999-2004.

Karier politiknya mencuat lagi setelah jadi Wakil Bupati Purwakarta periode 2003-2008, menjadi wakil dari Bupati Purwakarta Lily Hambali.

Dengan prestasi di politik, Dedi diangkat jadi Ketua PDP Golkar Purwakarta periode 2004-2007.

Dewi Fortuna masih menaungi Dedi Mulyadi. Dia menang di Pilkada Purwakarta 2008 dan berhak menyandang Bupati Purwakarta selama dua periode, yakni 2008-2013 dan 2013-2018.

Karier politik makin meroket setelah dipercaya jadi Ketua DPD Golkar Jawa Barat pada 2016, menggantikan posisi Irianto Mahfud Sidik Syafiuddin atau Yance yang terjerat hukum akibat korupsi lahan.

Namun, di balik banyak meraih sukses, dia pernah kalah saat ikut pilgub Jabar 2018. Dia menjadi calon wakil gubernur mendampingi Deddy Mizwar.

Di tahun 2019, Dedi berhasil masuk parlemen dan di tahun 2023 memutuskan keluar dari Partai Golkar dan masuk Partai Gerindra