Daerah

Profil Ponpes Al Khoziny, Pesantren Tua yang Puluhan Santrinya Tewas Tertimpa Bangunan

06 Oktober 2025 | 14:53 WIB
Profil Ponpes Al Khoziny, Pesantren Tua yang Puluhan Santrinya Tewas Tertimpa Bangunan
Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo. (nu jatim)

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo menjadi sorotan publik. Sebuah bangunan roboh dan merenggut nyawa 50 lebih santri.

rb-1

Kasus robohnya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, terjadi pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB saat para santri sedang melaksanakan salat ashar berjamaah.

Bagian yang ambruk adalah musala putra, tepat ketika proses pengecoran lantai atas sedang berlangsung sebagai bagian dari proyek perluasan bangunan. Diduga, penyebab utama insiden ini adalah konstruksi bangunan baru yang tak sesuai standar.

Baca Juga: Biodata KHR Abdussalam Mujib, Pimpinan Ponpes Al Khoziny yang Terlilit Kasus Ambruknya Bangunan Maut

rb-3

Profil Ponpes Al Khoziny

Pondok Pesantren Al Khoziny terletak di Jalan KHR Moh Abbas I/18, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Pesantren ini biasa disebut juga Ponpes Buduran sesuai dengan nama desa tempatnya berasal.

Dikutip NU Jatim, Ponpes Al Khoziny merupakan salah satu pesantren tertua di Jawa Timur. Nama pesantren yang diambil dari nama pendirinya yaitu KH Raden Khozin Khoiruddin.

Kiai Khozin sepuh –demikian masyarakat menyebutnya– merupakan menantu KH Ya’qub dan pengasuh Pesantren Silawanpanji di periode ketiga. Tercatat, sejumlah ulama besar pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Siwalanpanji ini salah satunya KH M Hasyim Asy’ari (pendiri NU).

Waktu pendirian Ponpes Al Khoziny masih menjadi perdebatan. Termasuk pendapat bahwa ponpes ini berdiri di antara tahun 1926 atau 1927. Hal itu disampaikan KHR Abdus Salam Mujib, Pengasuh Pesantren Al Khoziny pada 2024 mengatakan bahwa pesantren ini ada sekitar tahun 1920.

Sistem Pendidikan

Bagian Ponpes Al Khoziny. (google maps)Bagian Ponpes Al Khoziny. (google maps)

Pondok Pesantren Al Khoziny saat ini dipimpin oleh KHR Abdus Salam Mujib, yang merupakan generasi ketiga dari garis keturunan pendirinya. Sebelumnya, pesantren ini diasuh oleh KH Moch Abbas dan KH Khozin Khoiruddin, dua tokoh ulama besar yang turut membangun pondasi kuat bagi perkembangan pendidikan Islam di Sidoarjo.

Pesantren ini dikenal berpegang teguh pada tradisi salaf, yaitu sistem pendidikan Islam klasik yang menekankan pemahaman mendalam terhadap kitab kuning. Melalui metode tersebut, para santri dibimbing untuk memperdalam ilmu nahwu, fiqih, tafsir, dan berbagai cabang keilmuan agama lainnya.

Selain mempertahankan pendidikan berbasis salaf, Pondok Pesantren Al Khoziny juga membuka diri terhadap perkembangan zaman dengan menyediakan lembaga pendidikan formal. Para santri dapat melanjutkan pendidikan di jenjang madrasah yang telah terintegrasi dengan sistem nasional tanpa meninggalkan nilai-nilai pesantren.

Lebih jauh, pesantren ini memiliki lembaga pendidikan tinggi bernama Institut Agama Islam Al Khoziny Buduran. Lembaga tersebut menyelenggarakan program sarjana dan pascasarjana, menjadi wadah bagi santri dan masyarakat luas untuk mengembangkan keilmuan Islam secara akademis dan profesional.

Tag ponpes al khoziny profil ponpes al khoziny

Terkait

Terkini