Daerah

Terus Bertambah, Korban Meninggal Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 53 Orang

06 Oktober 2025 | 13:02 WIB
Terus Bertambah, Korban Meninggal Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 53 Orang
Tim SAR terus melakukan evakuasi terhadap seluruh korban Ponpes Al Khoziny. [Dok SAR]]

Korban meninggal dunia runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, terus bertambah.

rb-1

Hingga Minggu (5/10/2025) malam, tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi 16 korban dari tumpukan material reruntuhan.

Dengan temuan terbaru ini, total korban dalam peristiwa tersebut mencapai 157 orang. Dari jumlah itu, 104 orang dinyatakan selamat dan 53 meninggal dunia, termasuk lima korban berupa body part.

Baca Juga: Kasus Al-Zaytun, Kemenag Perhatikan Nasib Santri

rb-3

On Scene Coordinator (OSC), Nanang Sigit P.H., mengatakan bahwa proses evakuasi pada hari ketujuh operasi SAR berlangsung cukup sulit. Posisi korban yang berada di bawah material berat membuat tim SAR harus bekerja sangat hati-hati.

Petugas melakukan evakuasi terhadap korban. [Instagram]Petugas melakukan evakuasi terhadap korban. [Instagram]

"Tim SAR perlu mengangkat puing-puing reruntuhan, memotong rangka-rangka besi, baru kemudian bisa mengevakuasi korban dari timbunan material," ujar Nanang di Posko SAR gabungan, dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Update Tragedi Ambruk Mushalla Ponpes Al Khoziny: Korban Meninggal Sampai 37 Orang

Selama proses pencarian, tim SAR gabungan mengerahkan alat berat dan peralatan ekstrikasi untuk memotong serta mengangkat material bangunan. Penggunaan alat berat dilakukan secara bergantian dengan metode manual demi menjaga keselamatan petugas di lapangan saat mengevakuasi korban.

"Kami harus bergantian antara penggunaan alat berat dan evakuasi manual. Keselamatan petugas tetap jadi prioritas utama," kata Nanang.

Ponpes Ponpes Al Khoziny ambruk. [Dok BPBD]Ponpes Ponpes Al Khoziny ambruk. [Dok BPBD]

Diketahui, Sidoarjo gempar setelah musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Insiden tragis ini terjadi ketika ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjamaah.

Suasana yang seharusnya khusyuk berubah menjadi kepanikan setelah bangunan musala tiga lantai tersebut runtuh dan menelan korban jiwa.

Berdasarkan laporan resmi, satu orang meninggal dunia dalam musibah ini, sementara puluhan santri lainnya mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Hingga malam hari, proses evakuasi korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, BPBD Jawa Timur, serta relawan.

Menurut kesaksian sejumlah santri yang selamat, tanda-tanda kerusakan mulai terasa saat jamaah sedang berdiri melaksanakan rakaat pertama.

Suara gemeretak dan getaran kecil terdengar dari bagian atas bangunan. Tak lama kemudian, material bangunan mulai retak, dan hanya dalam hitungan detik, struktur musala runtuh hingga ke lantai dasar.

Beberapa santri berhasil menyelamatkan diri dengan berlari ke arah pintu keluar, namun sebagian besar jamaah terjebak di dalam reruntuhan.

Dari hasil pemeriksaan awal yang disampaikan oleh KH Abdus Salam Mujib, pengasuh Ponpes Al Khoziny, penyebab utama runtuhnya bangunan adalah lemahnya struktur dan fondasi musala.

Bangunan musala tersebut diketahui sedang dalam tahap pengecoran akhir dek lantai tiga. Proses pengecoran dilakukan sejak pagi hingga siang hari.

Sehingga lantai atas yang masih basah dan berat menambah beban berlebihan pada struktur yang belum benar-benar kuat.

Tag Meninggal Santri Ponpes Sidoarjo Ambruk Ponpes al khoziny Korban jiwa

Terkait

Terkini